Asal-mula Nama Bendungan Hilir, Pusat Wisata Kuliner di Jakarta
MENGUAK asal-mula nama Bendungan Hilir atau Benhil, sebuah kelurahan di Kecamatan Tanah Abang, Kota Jakarta Pusat . Kawasan Bendungan Hilir dikenal sebagai salah satu pusat destinasi wisata kuliner di Ibu Kota.
Saat sore hari terutama di bulan suci Ramadan, kawasan Benhil bertabur penjual aneka makanan dan minuman berbuka puasa atau takjil. Benhil juga punya banyak cafe dan rumah makan dengan aneka makanan lezat baik dari Nusantara maupun luar negeri.
Bendungan Hilir dulunya adalah kawasan bendungan yang dibangun oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda untuk mengatasi banjir di Kota Batavia atau Jakarta sekarang.
Dalam buku "212 Asal Usul Djakarta Tempo Doeloe" yang ditulis oleh Zainuddin HM terbitan 2012 disebutkan bahwa Kota Batavia pada masa Hindia Belanda memiliki banyak sungai yang mengalir.
Karena Batavia rawan banjir, pemerintah Hindia Belanda kala itu membangun bendungan seperti yang ada di Belanda. Bendungan tersebut berfungsi untuk mencegah naiknya air, jika arusnya sedang deras.
Tak hanya bendungan saja, Hindia Belanda juga membuat waduk yang airnya berasal dari aliran sungai. Di mana nantinya air itu bisa dimanfaatkan oleh warga untuk kebutuhan sehari-hari.
Mereka membangun bendungan itu di kawasan di barat, selatan, timur maupun utara atau hilir sekitaran Batavia. Nah, yang cukup terkenal adalah di bagian hilir sehingga tersematlah nama Bendungan Hilir yang hingga kini sebutan tersebut masih abadi dan jadi permukiman di Jakarta Pusat.
Selain itu, kini kawasan Bendungan Hilir menjadi salah satu patokan untuk naik transportasi umum di Jakarta karena lokasinya strategis.
Dua di antaranya adalah halte TransJakarta dan Stasiun MRT Bendungan Hilir. Biasanya warga dan para pekerja, memilih jalur ini untuk nantinya menyambung dengan kendaraan.