Laba Semen Indonesia Naik 15,5% di Tengah Over Supply Sepanjang 2022
JAKARTA - Laba PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) atau SIG mengalami pertumbuhan pada 2022. Laba Semen Indonesia tercatat sebesar Rp2,36 triliun, naik 15,5% dibandingkan tahun 2021 sebesar Rp2,04 triliun.
Direktur Utama SIG Donny Arsal mengtakan 70% atau Rp1,65 triliun ditetapkan sebagai dividen tunai. Sedangkan 30% atau Rp709,45 miliar ditetapkan sebagai cadangan lainnya.
Jika dibandingkan dengan nilai yang dibagikan pada tahun lalu yang sebesar Rp 1,02 triliun, pembagian dividen pada tahun ini terhitung tumbuh sebesar 61,76%.
"Hal ini mengindikasikan komitmen Perseroan untuk terus memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham," ujar Donny dalam sesi wawancara khusus bersama MNC Portal, Sabtu (20/5/2023).
Dia menjelaskan catatan kinerja positif ini dikontribusikan dari inisiatif Perseroan pada 2022 antara lain melakukan pengelolaan permintaan di pasar pada level mikro di setiap daerah yang dilayani, seperti optimalisasi jaringan distribusi, melakukan riset dan pengembangan berkelanjutan untuk menciptakan inovasi produk baru guna merambah ceruk-ceruk pasar yang belum tergarap secara optimal.
"Pencapaian kinerja ini menjadi istimewa, karena ditahun 2022 bisa dikatakan menjadi tahun tersulitnya industri semen, ditambah lagi dengan kompetisi yang sangat ketat, kondisi dimana sedang over suply dan cost produksi yang meningkat," lanjut Donny.
Selain itu, Donny menambahkan Perseroan juga menerapkan strategi dan inisiatif dalam kerangka bisnis yang berkelanjutan dengan mengidentifikasi berbagai peluang untuk meningkatkan kinerja, mendorong efisiensi dan produktivitas dalam proses-proses bisnis melalui penerapan prinsip-prinsip keberlanjutan (Environmental, Social and Governance/ESG) pada seluruh kegiatan operasional.
Dalam upaya dekarbonisasi, SIG mencapai peningkatan penggunaan bahan baku dan bahan bakar alternatif pada kegiatan produksi, serta pemanfaatan solar panel sebagai sumber energi baru terbarukan (EBT) untuk kebutuhan penerangan, peralatan kantor dan pabrik
Tercatat selama 2022, SIG berhasil menekan emisi karbon hingga 590 kg CO2/ton cement equivalent, atau turun 16,67% dari baseline tahun 2010 sebesar 708 kgCO2/ton cement equivalent. Penurunan clinker factor tercapai 69,2% dan peningkatan thermal substitution rate (TSR) tercapai 7,2%.
"Tahun 2022 kita melewati tahun tersulit dimana batu bara yang naik ratusan persen, BBM yang naik, dan pada Oktober 2022 terjadi penurunan permintaan yang cukup signifikan," kata Donny.
"Kita melakukan penghematan di seluruh lini, sehingga usaha yang kita lakukan tetap memberikan impact positif, terutama terhadap profitability yang masih tumbuh dibandingkan tahun 2021," pungkasnya.