Stok Beras Tembus 3,5 Juta Ton, Lampaui Capaian Swasembada Beras 1984

Stok Beras Tembus 3,5 Juta Ton, Lampaui Capaian Swasembada Beras 1984

Ekonomi | okezone | Senin, 5 Mei 2025 - 11:34
share

JAKARTA – Ketahanan pangan Indonesia mencatat tonggak sejarah baru. Stok cadangan beras pemerintah mencapai 3.502.895 ton atau tertinggi dalam 57 tahun terakhir. Capaian ini bahkan melampaui rekor swasembada beras yang pernah dicapai Indonesia pada 1984.

Sebagai catatan sejarah, pada era Presiden Soeharto, Indonesia berhasil mencapai swasembada beras pada 1984. Saat itu, stok beras nasional hanya sebesar 3.029.049 ton, dengan jumlah penduduk sekitar 160 juta jiwa.

Keberhasilan tersebut mengantarkan Indonesia menerima penghargaan dari Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) pada 1985. Kini, dengan populasi mencapai sekitar 280 juta jiwa, Indonesia kembali mencatatkan rekor baru yang menjadi bukti nyata bahwa ketahanan pangan nasional semakin kuat.

“Ini merupakan rekor tertinggi cadangan beras pemerintah selama periode Januari–Mei. Jumlahnya bahkan melampaui saat kita mencapai swasembada beras tahun 1984, padahal penduduk kita sekarang hampir dua kali lipat,” ujar Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, di Jakarta, Senin (5/5/2025).

Kenaikan Produksi Petani

Mentan menambahkan bahwa stok cadangan beras pemerintah akan terus diperkuat dan dimonitor secara ketat untuk mencapai target 4 juta ton dalam waktu dekat.

“Mudah-mudahan dalam 15–20 hari ke depan, cadangan beras nasional kita akan menembus 4 juta ton,” ungkapnya optimistis.

Tak hanya mencetak rekor dari sisi jumlah, lonjakan stok beras pada 2025 juga menjadi yang tercepat dalam sejarah. Dalam waktu hanya empat bulan, stok meningkat tajam dari 1,7 juta ton pada Januari 2025 menjadi 3,5 juta ton per 4 Mei 2025. Kenaikan sebesar 1,8 juta ton ini sepenuhnya berasal dari hasil produksi petani lokal selama periode tersebut.

 

Capaian luar biasa ini tak lepas dari berbagai kebijakan strategis yang digagas Presiden Prabowo Subianto dan diimplementasikan secara masif oleh Kementerian Pertanian. Kebijakan tersebut mencakup, peningkatan kuota pupuk bersubsidi hingga 100. Reformasi sistem distribusi pupuk dan penyesuaian harga gabah petani menjadi Rp6.500 per kilogram.

Menuju Swasembada Pangan

Seluruh capaian ini menandakan bahwa swasembada pangan nasional kini benar-benar sudah di depan mata. Produksi dalam negeri mampu mencukupi kebutuhan rakyat secara mandiri, sekaligus menjadi bukti nyata bahwa Indonesia memiliki kapasitas untuk berdiri kokoh dalam sektor pangan.

Ini adalah hasil dari sinergi kebijakan yang tepat sasaran dan kerja keras para petani di seluruh penjuru Tanah Air.

Topik Menarik