Peristiwa setelah Isra Mi`raj

Peristiwa setelah Isra Mi`raj

Gaya Hidup | inewsid | Senin, 28 Februari 2022 - 10:59
share

JAKARTA, iNews.id - Peristiwa setelah Isra Mi\'raj Nabi Muhammad Saw dalam waktu singkat yakni semalam telah tersebar luas di masyarakat Mekkah. Mengenai peristiwa itu kaum kafir Quraisy semakin membenci serta mengejek dan mencemooh Nabi Muhammad SAW.

Salah satunya yang paling mengejek dan membenci peristiwa Isra Mi\'raj yakni paman Nabi SAW, Abu Jahal. Pemuka kaum Quraisy itu bahkan menantang kepada Nabi Muhammad SAW untuk menceritakan peristiwa itu kepada masyarakat Mekkah.

Setelah masyarakat Mekkah berkumpul maka Nabi Muhammad SAW menceritakan peristiwa itu dengan rinci dan tiada yang terlewati.

Mendengar cerita Nabi Muhammad SAW bagi umat Islam yang masih lemah imannya banyak yang menjadi murtad tetapi bagi yang kuat imannya tetap tidak tergoyahkan dan tidak terpengaruh oleh ejekan itu, sebab mereka telah yakin tentang kebenaran Nabi Muhammad SAW.

Cerita lain dari peristiwa ini terhadap apa yang dilakukan Abu Bakar Ash Shidiq, ia mempunyai sikap yang berbeda dengan yang lain, setelah ia datangi orang-orang yang masih ragu dengan peristiwa Isra Miraj.

Abu Bakar mendatangi Rasulullah SAW dan meminta penjelasan langsung. Setelah mendengar sendiri dari Rasulullah SAW, Abu Bakar Ash Shidiq langsung menerimanya, oleh sebab itu Nabi Muhammad Saw memanggilnya dengan sebutan Ash-Shidiq.

Dalam buku Karya Lengkap Nurcholis Madjid disebutkan kendaraan Nabi SAW dalam Isra adalah buraq. Entah apa wujud kendaraan itu, tapi perkataan buraq berarti kilat. Mengenai Miraj yang menggambarkan bahwa Nabi SAW naik ke langit dengan kendaraan seperti tangga yang juga disebut bergerak naik secepat cahaya.

Di sinilah hanya dengan iman kepada Allah SWT bisa meyakini peristiwa Isra Mi\'raj Nabi SAW, seperti yang telah dicontohkan Abu Bakar Ash Shiddiq yaitu bahwa terjadinya Isra Miraj Nabi SAW adalah semata-mata berkat kehendak Allah SWT .

Sebab jika diterangkan ilmiah, perjalanan Isra Mi\'raj ini menurut perhitungan akal manusia sangat mustahil. Pertama, menurut teori Einstein, suatu benda termasuk jasad manusia seperti jasad Nabi SAW tidak mungkin berjalan secepat cahaya.

Kecepatan cahaya disebut kecepatan mutlak dan jika ada benda berjalan secepat cahaya maka benda itu akan terurai atau hancur.

Kedua, seandainya Nabi SAW dalam Miraj dapat berjalan secepat cahaya dalam perhitungan ilmiah manusia, Nabi SAW baru akan tembus batas langit pertama sekitar 11 milar tahun. Belum lagi ke Sidratul Muntaha yang berada di atas langit ketujuh.

Namun, apa yang dikehendaki oleh Allah SWT pasti terjadi. Kemampuan Tuhan itu tidak bisa diukur dengan perkiraan manusia. Maka dengan kehendak Ilahi itu, Nabi SAW memang telah melakukan Isra Miraj. Tentang bagaimana caranya, hanya Allah yang Mahatahu.

Manusia hanya dapat membayangkan bahwa Nabi SAW telah mengadakan perjalanan ke langit tujuh dengan kendaraan yang kecepatannya bermiliar-miliar kali lebih cepat daripada perjalanan cahaya yang sedetik tujuh kali keliling bumi itu.

Inilah hikmah Isra Miraj yakni untuk mengukuhkan iman tentang peristiwa perjalanan suci Nabi Muhammad SAW.

Dari penjelasan tersebut dapat diambil hikmah bahwa peristiwa Isra Mi\'raj hendaknya menambah dan mempertebal keimanan dan ketakwaan kepada Allah dengan menjalankan perintah-Nya yakni melaksanakan sholat lima waktu.

Wallahu A\'lam

Topik Menarik