Kenali Jenis Pakaian Adat NTT Dan Keunikannya
AKURAT.CO Nusa Tengara Timur (NTT) dikenal sebagai provinsi di bagian tenggara Indonesia yang memiliki keindahan alam dan seni serta budaya beragam, seperti rumah adat hingga pakaian adat NTT.
NTT merupakan provinsi yang memiliki jumah pulau kurang lebih 550 pulau dengan tiga pulau utama. Daftar suku yang ada di NTT setidaknya ada 7 macam, yakni suku Samba, suku Sabu, suku Helong, suku Rote, suku Dawan, suku Lio dan suku Manggarai.
Dari beberapa suku yang ada, menjadikan NTT kaya akan kebudayaan, salah satunya adalah pakaian adat NTT.
Dikutip dari beberapa sumber, Senin (7/8/2023), berikut jenis pakaian adat NTT.
Pakaian Adat NTT
1. Pakaian Adat Suku Rote
Pakaian adat NTT yang pertama yakni dari suku Rote. Suku Rote adalah suku asli yang mendiami pulai Rote di Nusa Tenggara Timur dan juga beberapa pulau disekitarnya.
Jauh sebelum mengenal kapas, masyarakat tradisional Pulau Rote telah menggunakan serat gewang untuk ditenun menjadi bahan pakaian yang akan mereka kenakan. Pewarna yang mereka gunakan berasal dari kunyit, tarum (Indigofera tinctoria), dan juga akar mengkudu.
Kini tenun ikat Rote telah mengalami berbagai perubahan seperti menggunakan kapas sebagai bahan dasarnya, dan juga menggunakan pewarna tekstil dari industri. Hasilnya adalah corak dan warna tenun ikat Rote yang semakin beragam.
Tak hanya sebagai hiasan dan corak, motif yang ada pada tenunan menunjukkan daerah asal penghasil tenunan. Bermacam motif pada tenunan Rote umumnya diambil dari tumbuhan dan binatang yang banyak di temui di provinsi ini.
Memiliki model yang khas, pakaian suku Rote terpilih menjadi simbol pakaian adat provinsi di tingkat nasional
Pakaian adat ini dilengkapi dengan topi Ti\'i Langga yang memiliki bentuk mirip dengan topi khas Meksiko. Topi ini merupakan sebuah penutup kepala yang terbuat dari daun lontar kering yang menjadi simbol kewibawaan dan kepercayaan diri bagi kaum laki-laki di Suku Rote.
Topi yang menjadi aksesoris utama pakaian adat Rote disebut pakaian tenun ikat yang terbuat dari kain tenun. Pakaian itu merupakan kombinasi dari kemeja putih berlengan panjang dan sarung tenun ikat berwarna gelap pada bagian bawah.
Untuk penutup dada, digunakan sebuah selendang kain dengan motif yang sama di bahu. Sementara kamu perempuan memakai kebaya dengan bawahan berbentuk tenunan tangan.
2. Pakaian Adat Suku Helong
Pakaian adat NTT selanjutnya yaitu dari suku Helong. Suku Helong adalah salah satu penduduk asli Pulau Timor Nusa Tenggara Barat.
Suku ini juga memiliki pakaian adatnya sendiri. Pakaian adat suku Helong untuk pria adalah berupa kemeja atau baju bodo. Sedangkan sebagai bawahan berupa kain yang diikatkan ke pinggang berbentuk selimut.
Untuk ikat kepala adalah berupa destar. Selain itu mereka juga mengenakan kalung atau habas sebagai hiasan leher.Sementara pakaian adat kaum perempuan berupa kebaya ataupun kemben.
Sebagai penutup bagian bawah adalah berupa kain tenun yang diikat dengan ikat pinggang emas yang biasa disebutpending.
Perhiasan kepala berupa lempengan seperti bulan sabit, kalung dengan hiasan yang juga berbentuk bulan, dan anting-anting atau biasa disebutkerabu.
3. Pakaian Adat Suku Sabu
Pakaian adat NTT selanjutnya yakni dari Suku Sabu. Pakaian adat dari Suku Sabu yang mendiami Pulau Hai Rawu di daerah Sabu, Kabupaten Kupang memiliki nama yang sama dengan daerah asalnya, yaitu Sabu.
Untuk laki-laki, busana yang dipakai adalah kemeja putih belangan panjang pada bagian atas, sedangkan untuk bagian bawah memakai sarung yang terbuat dari kain tenun.
Untuk sentuhan akhir, kaum pria umumnya memakai selendang yang diselempangkan pada bahu, ikat kepala berupa mahkota tiga tiang yang terbuat dari emas, kalung mutisalak, sabuk berkantong, perhiasan leher atau habas dan sepasang gelang emas.
Sedangkan bagi kaum perempuan, memakai kebaya dan kain tenun dengan dua buah lilitan. Kain tenun ini berbentuk sarung dengan ikat pinggang yang mempunyai nama pending.
4. Pakaian Adat Suku Dawan
Pakaian adat NTT selanjutnya yaitu pakaian dari Suku Dawan. Pakaian yang dimiliki Suku Dawan bernama amarasi. Berbeda dengan pakaian adat yang lainnya, pakaian adat Suku Dawan memiliki aksesoris yang cukup banyak.
Kaum pria memakai baju amarasi berupa selimut dari tenun ikat, baju bodo, kalung habas berbandung gong, ikat kepala dengan hiasan tiara, mutik salak dan gelang timor.
Sementara itu, untuk perempuannya memakai kain berbentuk sarung tenun pada bagian bawah, selendang penutup dada, kebaya, kalung muti salak, hiasan kepala berbentuk tusuk konde dengan tiga buah koin, sisir emas dan sepasang gelang kepala ular.
Demikian penjelasan mengenai jenis pakaian adat NTT. Semoga bermanfaat.