Literasi Sains Penting di Era Serba AI, Pendidikan STEM Jadi Kunci Cetak Generasi Unggul

Literasi Sains Penting di Era Serba AI, Pendidikan STEM Jadi Kunci Cetak Generasi Unggul

Gaya Hidup | okezone | Sabtu, 24 Mei 2025 - 01:33
share

JAKARTA – Transformasi pendidikan berbasis STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) dinilai sebagai langkah krusial dalam mencetak generasi unggul yang siap menghadapi tantangan masa depan dengan berkembangnya teknologi Artificial Intelligence (AI).

Sayangnya, literasi sains di Indonesia masih cenderung lemah. Data Programme for International Student Assessment (PISA) 2022 menempatkan Indonesia di peringkat ke-71 dari 80 negara dalam literasi sains. Sementara itu, laporan Bank Dunia menyoroti kurang efektifnya pelatihan guru dalam penguasaan materi dan metode pengajaran STEM di Indonesia.

Anggota Tim Penasihat Ahli Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Stephanie Riady menekankan bahwa sistem pendidikan sains di Indonesia harus mengalami perubahan mendasar agar lebih relevan dengan kebutuhan zaman.

Menurutnya, sains tidak semata soal hafalan rumus, melainkan bagaimana cara berpikir, mencari solusi, dan mengubah pengetahuan menjadi tindakan nyata.

“Di era teknologi dan kecerdasan buatan (AI), kita membutuhkan generasi yang tidak hanya pintar secara teori, tetapi juga mampu berpikir kritis dan kreatif,” ujarnya dalam keterangan tertulis, dikutip Sabtu (24/5/2025).

Stephanie menyoroti bahwa pendekatan pengajaran STEM di Indonesia masih cenderung konvensional dan kurang kontekstual. Hal ini membuat siswa kesulitan memahami manfaat nyata dari ilmu sains dan teknologi dalam kehidupan sehari-hari.

Negara-negara seperti Korea Selatan, Finlandia, hingga Vietnam disebut sebagai contoh sukses dalam menerapkan reformasi pendidikan STEM secara menyeluruh dan konsisten.

 

Di Indonesia sendiri sudah ada program STEM Indonesia Cerdas yang bekerja sama dengan berbagai kementerian dan lebih dari 500 sekolah perintis. Program ini diharapkan bisa memperkuat kompetensi guru, mengembangkan kurikulum berbasis proyek dan teknologi AI, serta membangun ekosistem pembelajaran yang kontekstual dan kolaboratif.

Program ini menargetkan 10 juta siswa di seluruh Indonesia dalam lima tahun ke depan untuk menguasai dasar-dasar STEM dan AI, melalui penyediaan modul ajar, pelatihan guru, platform digital, hingga sistem evaluasi terpadu.

Ke depannya, STEM Indonesia Cerdas diharapkan tidak hanya menjadi program, tetapi menjelma sebagai gerakan nasional yang mengubah pola pikir dan cara belajar generasi muda Indonesia, membekali mereka agar siap bersaing secara global dan berkontribusi bagi kemajuan bangsa.

Topik Menarik