Profil Sultana binti Turki, Istri Raja Salman yang Dikenal Filantropis

Profil Sultana binti Turki, Istri Raja Salman yang Dikenal Filantropis

Global | sindonews | Kamis, 10 April 2025 - 05:19
share

Sultana binti Turki Al-Sudairi adalah sepupu sekaligus istri pertama Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud, penguasa Kerajaan Arab Saudi.

Lahir pada tahun 1940 dan meninggal pada 30 Juli 2011, Sultana merupakan bangsawan Saudi yang terkenal aktif dalam kegiatan filantropi.

Salman bin Abdulaziz masih berstatus sebagai pangeran ketika menjadi suami Sultana. Tiga tahun setelah kematian Sultana, Pangeran Salman dinobatkan sebagai raja Arab Saudi menggantikan almarhum Raja Abdullah.

Profil Sultana binti Turki Al-Sudairi

Sultana adalah putri Turki Al-Sudairi yang menjabat sebagai gubernur provinsi Asir sejak awal berdirinya Kerajaan Arab Saudi hingga 8 Juni 1969. Sang ayah kemudian diangkat menjadi gubernur provinsi Jizan.

Turki Al-Sudairi adalah paman dari pihak ibu Raja Salman.

Sultana menikah dengan Salman bin Abdulaziz pada tahun 1954 saat berusia 14 tahun.

Mereka memiliki enam orang anak: Pangeran Fahd bin Salman, Pangeran Sultan bin Salman, Pangeran Ahmed bin Salman, Pangeran Abdulaziz bin Salman, Pangeran Faisal bin Salman, dan Putri Hessa binti Salman. Keluarga tersebut tinggal di sebuah istana dekat istana kerajaan.

Sulatna terlibat dalam kegiatan filantropi melalui Prince Fahd bin Salman Charitable Society for the Care of Kidney Patients dan organisasi amal lainnya di Arab Saudi dan Pakistan.

Dia mendirikan Princess Sultana Foundation pada bulan Mei 1990. Dia juga mulai mendirikan lembaga pendidikan pada tahun 2000, termasuk Princess Sultana University College for Women yang didirikan pada tahun 2001—dikenal sebagai lembaga pendidikan tinggi untuk wanita di Islamabad, Pakistan.

Sultana Menderita Penyakit Ginjal

Sultana binti Turki menderita penyakit ginjal sejak awal tahun 1980-an dan sering pergi ke luar negeri untuk berobat.

Dia menghabiskan waktu liburan yang panjang di istana Casa Riad yang terletak di Golden Mile di Marbella di sebelah istana keluarga Raja Fahd.

Selama liburannya di Marbella pada tahun 2011, dia dirawat di sebuah rumah sakit swasta di sana, tetapi dia dipindahkan pada pertengahan Juli dari bandara Malaga ke Riyadh dengan pesawat ambulans udara ketika kondisinya menjadi jauh lebih buruk.

Dia meninggal pada usia 71 tahun di Riyadh pada 30 Juli 2011. Salat jenazahnya dilakukan di Masjid Imam Turki bin Abdullah di Riyadh dan pemakamannya berlangsung pada 2 Agustus.