AHY Ungkap Tantangan dan Peluang Keberlanjutan di Indonesia

AHY Ungkap Tantangan dan Peluang Keberlanjutan di Indonesia

Terkini | inews | Senin, 12 Mei 2025 - 05:29
share

YOGYAKARTA, iNews.id - Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkapkan pandangannya tentang pentingnya keberlanjutan sebagai fondasi pembangunan masa depan Indonesia. 

Dia menegaskan, keberlanjutan tidak semata-mata berkaitan dengan isu lingkungan, tetapi juga mencakup aspek martabat manusia, pengentasan kemiskinan, dan jaminan keamanan jangka panjang bagi generasi mendatang.

“Keberlanjutan bukanlah kemewahan, melainkan kebutuhan," ujar AHY dalam acara Yudhoyono Institute Lecture Series 2025 bertema "Green Growth: Sustainable Growth with Equity", Senin (12/5/2025).

Dalam paparannya, AHY mengangkat berbagai contoh solusi terintegrasi yang telah membawa perubahan nyata di berbagai daerah Indonesia. 

Dia menyoroti perbaikan sistem irigasi untuk meningkatkan hasil panen dan ketahanan terhadap kekeringan, serta kepemimpinan Indonesia dalam rantai pasok kendaraan listrik dan baterai sebagai bukti arah pembangunan nasional yang semakin berfokus pada inovasi, ketahanan, dan keadilan sosial.

AHY juga mengingatkan tantangan besar yang dihadapi Indonesia akibat urbanisasi cepat dan tekanan perubahan iklim.

“Perubahan garis pantai, tekanan pada kota-kota besar, dan kebutuhan akan perumahan terjangkau yang bermartabat menjadi agenda penting kita,” katanya. 

Di kawasan utara Pulau Jawa, khususnya Jakarta, penurunan muka tanah dan kenaikan permukaan laut menjadi ancaman nyata bagi jutaan warga. Sebagai respons, Indonesia tengah mengembangkan Proyek Tanggul Laut Raksasa, sebuah kolaborasi multinasional untuk melindungi pesisir dan zona ekonomi vital. AHY menyebut proyek ini sebagai simbol komitmen nasional dalam menghadapi krisis iklim.

Persoalan sampah juga menjadi perhatian utama. Indonesia, menurut AHY, menghasilkan lebih dari 64 juta ton sampah per tahun, dengan sebagian besar belum terkelola dengan baik. 

AHY menekankan pentingnya pengembangan fasilitas waste-to-energy untuk mengubah sampah menjadi sumber listrik, sekaligus mengurangi beban tempat pembuangan akhir, mendiversifikasi energi, dan memperkuat ekonomi sirkular.

Terkait urbanisasi, AHY mencatat bahwa saat ini lebih dari separuh penduduk Indonesia tinggal di kawasan perkotaan, dan angka ini diprediksi mencapai 70 persen pada tahun 2045. Dia menggarisbawahi pentingnya terobosan kebijakan dan skema pembiayaan agar sektor perumahan dapat menjadi motor pertumbuhan hijau dan keadilan sosial.

“Tantangannya bukan hanya membangun rumah, tetapi juga membangun komunitas yang tahan iklim dan terhubung dengan baik,” ucap AHY.

Topik Menarik