Penjaga Kolam Pancing di Sidoarjo Ditemukan Tewas Misterius

Penjaga Kolam Pancing di Sidoarjo Ditemukan Tewas Misterius

Nasional | jawapos | Kamis, 5 Januari 2023 - 03:38
share

JawaPos.com- Seorang warga Sidoarjo ditemukan tewas misterius. Dia adalah Ahmad Junaidi. Pemuda 25 tahun, warga Jerukgamping, Kecamatan Krian. Sehari-hari, korban bekerja di kolam pancing kawasan Sedati. Misterius karena sebelum meninggal, Junaidi ditemukan warga tergeletak tak berdaya. Di jalanan Desa Cemandi, Sedati.

Ada dugaan, Junaidi merupakan korban pengeroyokan. Sebab, saat ditemukan beberapa bagian tubuhnya babak belur. Meski sempat dirawat di RSUD Sidoarjo, nyawanya tidak tertolong. Kasus inipun menjadi pekerjaan tambahan kepolisian untuk mengungkapnya.

Kanitreskrim Polsek Sedati Iptu Sudarso menyebut, korban ditemukan dalam kondisi luka-luka pada Jumat (30/12) lalu. Korban lantas dirawat di rumah sakit. Namun, karena kondisinya cukup parah, korban meninggal dunia pada Selasa (3/1) malam sekitar pukul 20.00 WIB.

Setelah meninggal, keluarganya menemukan kejanggalan, terus melapor ke Polsek Krian. Karena TKP di sini, kami kemudian dihubungi, ujarnya.

Korban ditemukan warga dalam kondisi terkapar di jalanan. Hanya berjarak 50 meter dari tempatnya bekerja. Ada kemungkinan, saat itu korban sedang dalam perjalanan pulang. Saat menemukan, warga sempat bingung. Akhirnya mereka memanggil perangkat desa. Lalu, korban dibawa ke RSUD Sidoarjo.

Apakah Junaidi korban pengeroyokan? Yang pasti, hampir penuh di badan dan kepala, ujar Sudarso.

Setelah meninggal di RSUD Sidoarjo, jenazah sempat dipulangkan ke Krian untuk dimakamkan. Namun, karena mendapati tubuh korban penuh luka itu, keluarga melapor ke Polsek Krian. Jenazah pun dibawa ke RS Pusdik Bhayangkara Porong untuk diotopsi.

Rabu (4/1) pagi, setelah diotopsi, jenazah dipulangkan kembali ke Krian dan disemayamkan. Menurut Sudarso, keluarga korban akan membuat laporan di Polsek Sedati. Untuk menungkap kematian Junaidi, polisi sudah menyebar anggota guna mendapatkan informasi awal. Petugas akan melakukan pendalaman. Termasuk mencari saksi-saksi.

Tentu setelah ini kami akan melakukan penyelidikan dan menunggu hasil otopsi apakah benar lebam itu karena adanya penganiayaan atau bukan, ungkap perwira berpangkat balok kuning dua itu.

Topik Menarik