Contoh Kalimat Majemuk dan Jenis-Jenisnya

Contoh Kalimat Majemuk dan Jenis-Jenisnya

Nasional | BuddyKu | Kamis, 11 Mei 2023 - 15:38
share

JAKARTA, iNews.id - Contoh kalimat majemuk dan jenisnya dalam Bahasa Indonesia patut menjadi pelajaran. Saat menuliskan sebuah paragraf, kita dapat mengkombinasikan dua atau beberapa kalimat tunggal menjadi satu.

Kombinasi kalimat tunggal itu disebut sebagai kalimat majemuk. Melansir dari Ruang Guru, pengertian kalimat majemuk adalah sebuah kalimat yang terdiri dari dua klausa utama atau lebih, serta masing-masing berdiri berdiri sendiri sebagai kalimat yang lepas.

Untuk mengetahui contohnya, akan lebih jelas apabila mengulasnya berdasarkan jenis-jenisnya. Secara garis besar, ada 4 jenis kalimat majemuk yakni kalimat majemuk setara, rapatan, bertingkat, dan campuran.

Dari keempat jenis kalimat majemuk tersebut, ada beberapa yang memiliki turunan. Berikut ini adalah penjelasan lengkap jenis kalimat majemuk beserta contohnya.

Contoh Kalimat Majemuk Berdasarkan Jenisnya:

1. Kalimat Majemuk Setara

Kalimat majemuk setara adalah kalimat yang terdiri dari klausa-klausa yang memiliki hubungan setara. Konjungsi atau penghubung yang biasa digunakan pada kalimat majemuk setara adalah konjungsi koordinatif, seperti \'dan\', \'atau\', \'tetapi\', \'sedangkan\', \'lalu\', dan \'kemudian\'. Berikut adalah jenis-jenis dari kalimat majemuk setara beserta contohnya.

a. Kalimat majemuk setara sejalan

Kalimat ini terdiri dari dua klausa atau lebih yang memiliki kedudukan sejalan. Kalimat majemuk jenis ini biasanya dihubungkan oleh konjungsi, seperti dan, lalu, ketika, sementara. Contohnya:

Tio sedang menulis dan Budi menggambar
Feri makan di ruang tamu, lalu pergi ke dapur.
Ayah menggendong adik ketika menemani ibu membeli sayur.

b. Kalimat majemuk setara berlawanan

Kalimat ini terdiri dari dua klausa atau lebih yang saling berlawanan. Biasanya oleh konjungsi tetapi, melainkan, sedangkan. Contohnya:

Maria rajin menabung, sedangkan Bagja selalu menghabiskan uang.
Deni baru tiba kantor, tetapi anak buahnya tidak ada di kantor.
Ayah tidak membeli daging, melainkan hanya makan sayuran.

c. Kalimat majemuk setara hubungan sebab-akibat

Terdiri dari dua klausa yang menunjukkan hubungan sebab akibat. Biasanya oleh konjungsi sebab, karena, sehingga, maka. Contohnya:

Reihan memakan bakso terlalu pedas, sehingga membuat ia diare.
Jono bangun kesiangan, sebab tidur terlalu malam.
Nita berhasil menjadi juara kelas karena ia selalu belajar dengan tekun.

d. Kalimat majemuk setara penguat

Kalimat jenis ini memiliki klausa yang berfungsi sebagai penguat klausa lainnya. Contohnya:

Pak Rudi memang terkenal pelit, terlebih kepada anak buahnya sendiri.
Roby sering ditegur, bahkan ia mendapatkan peringatan keras dari atasan.
Farhan adalah anak yang baik, terlebih pada keluarganya.

e. Kalimat majemuk setara pemilihan

Kalimat majemuk ini memiliki dua klausa atau lebih yang merupakan pilihan. Contohnya:

Dini bisa mendapatkan hadiah berupa uang pesangon atau kupon belanja.
Cahya harus membersihkan kamar terlebih dahulu atau tidak diijinkan untuk bermain oleh ibunya.
Ratna bingung harus pergi bersama Dani atau Johan.

f. Kalimat majemuk setara berurutan

Kalimat majemuk setara berurutan adalah kalimat majemuk yang memiliki kelompok kata yang saling berurutan. Contohnya:

Fatur akan membeli bunga dahulu sebelum pulang ke rumah.
Sesudah berdagang di pasar kemudian ibu mampir ke balai desa.
Amin akan berkunjung ke rumah Lutfan dulu setelah itu ia akan pergi ke rumah taman kota.

2. Kalimat Majemuk Rapatan

Kalimat majemuk rapatan adalah kalimat majemuk yang memiliki beberapa kalimat tunggal untuk dijadikan sebagai satu kalimat utuh. Biasanya, kalimat ini akan dipisah atau digabung menggunakan tanda baca koma (,). Konjungsi yang biasa dipakai pada kalimat majemuk rapatan, antara lain adalah dan, juga, serta, dan lain lain.

Contoh: Teguh membeli sayur. Teguh membeli telur. Teguh membeli beras.

Kalimat di atas dapat digabung menjadi, Teguh membeli sayur, telur, dan beras.

Contoh lain: Ikhsan sedang duduk di teras. Ikhsan sampai melamun.

Kalimat tersebut dapat digabung menjadi Ikhsan sedang duduk di teras sampai melamun.

3. Kalimat Majemuk Bertingkat

Kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat yang memiliki anak kalimat (kalimat yang bergantung pada kalimat lainnya) dan induk kalimat (kalimat yang tidak bergantung pada kalimat manapun). Kalimat majemuk bertingkat juga kerap disebut sebagai kalimat kompleks.

Konjungsi yang dipakai pada kalimat majemuk bertingkat adalah konjungsi yang tidak setara, seperti meskipun, walaupun, supaya, agar, karena, sehingga, sebab, maka, ketika, apabila, bahwa, dan sebagainya. Berikut ini adalah jenis-jenis dan contohnya:

a. Kalimat majemuk bertingkat hubungan waktu

Antara anak kalimat dan induk kalimat biasanya dihubungkan dengan konjungsi yang menandakan waktu, seperti ketika, saat, sejak, sebelum, sesudah, sampai, saat, dan lain-lain. Contohnya:

Sohim pergi nongkrong, ketika Alya berkunjung ke rumahnya.
Amri berkunjung ke rumah Budi sampai ayah Alya pulang dari kantor.
Saat Ratih pulang dari kantor, ayahnya belum ada di rumah.

b. Kalimat majemuk bertingkat hubungan syarat

Pada kalimat jenis ini, anak kalimat dan induk kalimat dihubungkan oleh konjungsi syarat yang menjelaskan suatu kondisi harus dipenuhi oleh kondisi lain. Konjungsi yang dimaksud, antara lain apabila, jika, seandainya, asalkan. Contohnya:

Dia pasti akan menjadi juara seandainya kemarin rajin belajar.
Aku pasti berkunjung ke rumahmu apabila aku memiliki waktu luang.
Jika Neny membelikan makan siang, Dian akan mentraktirnya makan malam.

c. Kalimat majemuk bertingkat hubungan tujuan

Pada kalimat ini, anak kalimat dan induk kalimat dihubungkan menggunakan kata penghubung yang menyatakan tujuan/maksud kedepannya, seperti agar, supaya, biar, dan lain-lain. Contohnya:

Catur bekerja keras agar dapat menutupi kebutuhan keluarganya.
Eko pergi kes masjid agar mendapat pujian dari tetangganya.
Supaya menjadi juara, Dion selalu belajar dengan giat.

d. Kalimat majemuk bertingkat hubungan perbandingan

Kalimat jenis ini ini dihubungkan menggunakan konjungsi yang menyatakan perbandingan, seperti ibarat, daripada, bagaikan, seperti, laksana, dan lainnya. Contohnya:

Seperti pinang dibelah dua, wajahnya sangat mirip dengan ibunya.
Aku lebih memilih fisika, daripada Biologi.
Bagaikan langit dan bumi, pribadi Yudha sangat berbeda dengan adiknya.

e. Kalimat majemuk bertingkat hubungan perlawanan (konsesif)

Kalimat majemuk jenis ini memiliki konjungsi yang menyatakan hubungan perlawanan, seperti meskipun, walaupun, kapanpun, biarpun, dan lain-lain. Contohnya:

Meskipun Arka sekarang sendirian, dirinya tidak pernah merasa kesepian.
Upayanya sudah gagal, meskipun ia sudah bekerja sekeras mungkin.
Ibu selalu siap kapanpun ayah membutuhkan bantuan.

f. Kalimat majemuk bertingkat hubungan sangkalan

Kalimat ini didukung dengan konjungsi yang menyatakan sangkalan, seperti seakan-akan, seolah-olah, dan lain-lain. Contoh:

Terkadang orang yang berbicara menyakitkan itu seolah-olah hanya dirinyalah yang paling benar.
Juki bertengkar dengan temannya seakan-akan semua amarahnya dilepaskan.
Iqbal memakan semua makanan di meja, seakan-akan ia belum makan selama tiga hari.


g. Kalimat majemuk bertingkat hubungan penyebab

Kalimat jenis ini menjelaskan mengenai hubungan sebab dari induk kalimat. Biasanya kalimat ini menggunakan kata penghubung sebab, karena, oleh karena, dan lain-lain. Contohnya:

Bagus sedang merasa sedih karena kekasihnya telah pergi.
Punta menderita penyakit jantung karena dia suka merokok.
Oleh karena terlalu sering begadang, Irwan sering sakit kepala.

h. Kalimat majemuk bertingkat hubungan sebab akibat

Kalimat majemuk jenis ini biasanya didukung dengan konjungsi yang menyatakan akibat, seperti sampai-sampai, maka, sehingga, dan lain-lain. Contohnya:

Putri berkelahi dengan Dian, sehingga membuat tetangga geram.
Antok memarahi adiknya sampai-sampai ibunya menangis.
Karena lapar, maka Lintang memakan makanan basi.

i. Kalimat majemuk bertingkat hubungan cara

Kalimat majemuk jenis ini menjelaskan keterangan cara dari anak kalimat ke induk kalimat. Biasanya kalimat ini menggunakan kata dengan. Contohnya:

Tukul belajar menggunakan laptop dengan dibantu oleh asistennya
Rizky belajar bahasa Inggris dengan menggunakan kamus.
Dengan mengenakan payung, Ridho berjalan menerobos hujan.

j. Kalimat majemuk bertingkat hubungan alat

Kalimat majemuk jenis ini terdapat penjelasan mengenai cara atau alat yang dipakai dalam kejadian, biasanya ditandai dengan konjungsi, seperti dengan atau tanpa. Contohnya:

Gubernur mengontrol kondisi jalan rusak dengan menaiki helikopter.
Mobil listrik bisa berjalan tanpa menggunakan bensin.
Ganjar memantau pembangunan jembatan dengan menggunakan perahu.

k. Kalimat majemuk bertingkat hubungan hasil

Kalimat biasanya memiliki konjungsi yang menunjukkan hasil, berupa kata makanya. Contohnya:

Nafa anak yang cerdas makanya ia sering menjadi juara kelas.
Budi anak yang malas makanya guru sering menegurnya dengan keras.

l. Kalimat majemuk bertingkat hubungan penjelasan

Kalimat ini menjelaskan makna atau penjelasan yang didapat dari induk kalimat. Biasanya kalimat ini menggunakan kata penghubung bahwa. Contohnya:

Anas berbicara dengan Susilo bahwa seseorang telah mencuri uang di dalam koper.
Ani belajar untuk mandiri setelah mendengar nasihat ayahnya bahwa orang yang ingin sukses harus mandiri.

m. Kalimat majemuk bertingkat hubungan kenyataan

Kalimat ini memiliki kata konjungsi, seperti padahal dan sedangkan. Contohnya:

Ana sibuk bermain HP padahal anaknya menangis butuh perhatian.
Yoga pergi merantau ke kota sedangkan ibunya hidup sendirian di desa.
Barang ini sangat murah padahal pembuatannya sangat sulit.

n. Kalimat majemuk bertingkat hubungan atribut

Kalimat ini memakai kata penghubung atau konjungsi yang. Contohnya:

Dia yang memakai kacamata itu adalah pacar saya.
Ibu yang menghadap ke arah meja itu adalah atasan saya.

4. Kalimat Majemuk Campuran

Kalimat majemuk campuran adalah gabungan dari kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat. Selain itu, kalimat majemuk campuran juga memiliki ciri terdiri dari tiga klausa dalam satu kalimatnya. Contohnya:

Saat malam semakin dingin, aku menarik selimut itu dan kupejamkan mata, tetapi rasa takut itu tidak juga pergi dari hati dan pikiranku.
Karena tidak pernah memperhatikan pelajaran di sekolah, Boby mendapat nilai jelek dan terpaksa tidak naik kelas.

Itulah jenis-jenis kalimat majemuk dan contohnya yang patut diketahui supaya dapat membuat kalimat yang baik dan benar dalam Bahasa Indonesia.

Topik Menarik