Rakernas Majelis Pustaka Informasi Muhammadiyah Harus Syiarkan Kesuksesan Jangan Lagi Low Profile

Muhammadiyah merupakan ormas Islam yang sangat sukses dengan amal usaha yang begitu besar. Agar hal ini terpublikasi secara luas, Muhammadiyah harus mensyiarkankesuksesan tersebut. Jangan lagi low profile .

Demikian disampaikan Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof Dadang Kahmad, dalam pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) PP Muhammadiyah, di Kampus Utama Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Jalan Ringroad Selatan, Banguntapan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (14/7). Rakernas ini dihadiri MPI Pimpinan Pusat dan 33 MPI Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Berkelanjutan (Provinsi). Total yang hadir lebih dari 150 orang. Rakernas digelar selama tiga hari, dari Jumat (14/7) sampai Minggu (16/7).

Prof Dadang Kahmad menyatakan, Rakernas ini merupakan momen yang sangat baik dan langka, karena dihadiri peserta seluruh Indonesia. Saya harapkan, memomen ini dimanfaatkan semaksimal mungkin, ucap Guru Besar Sosiologi Islam UIN Sunan Gunung Djati Bandung ini.

Dadang menerangkan, MPI periode 2015-2022 sudah menghasilkan karya sangat baik. Di antaranya bisa menerbitkan 18 buku, membangun Museum Muhammadiyah, dan menggelar Fachruddin Award.

Dia berharap, MPI periode 2022-2027 dapat menghasilkan karya lebih baik lahir. Sekarang, saya lihat, komposisi MPI lebih tangguh lagi, imbuh.

Komposisi MPI periode 2022-2027 diisi dengan lintas profesi. Banyak tokoh top di dalamnya. Di antaranya, Rektor UAD Prof Muchlas yang menjabat Ketua MPI, Sekretaris Universitas Muhammadiyah Surakarta Prof Anam Sutopo yang menjabat Sekretaris MPI, pendiri Drone Emprit Ismail Fahmi sebagai Wakil Ketua MPI, Direktur TV Muhammadiyah Makroen Sanjaya sebagai Wakil Ketua MPI, Komisioner Komisi Penyiaran Informasi Daerah Jawa Barat Roni Tabroni sebagai Wakil Ketua, dan cicit KH Ahmad Dahlan, Widyastuti, yang menjabat sebagai sebagai Wakil Ketua.

Prof Dadang menjelaskan, Muhammadiyah merupakan organisasi yang sangat unggul, sukses, dan modern. Dari sisi aman usaha, Muhammadiyah memiliki 20 ribuan sekolah, 172 perguruan tinggi, 119 rumah sakit, dan sebagainya. Dari sisi aset, Muhammadiyah memiliki 20 juta hektare tanah.

Cuma, publikasi kita terbatas. Kita kini bukan cuma tawadu , tapi low profile . Harusnya kita ceritakan keberhasilan ini, ucapnya.

Dia berharap, MPI mampu meningkatkan publikasi ini. Sehingga, keberhasilan-keberhasilan Muhammadiyah bisa diketahui publik lebih luas lagi. Kuncinya di MPI ini, imbuhnya.

Publikasi yang dilakukan tentu harus menyesuaikan zaman. Saat ini, dunia tidak lagi bersifat fisikal, tapi digital.