Persilangan Monohibrid dan Contohnya dalam Hukum Mendel, Yuk Disimak!

Persilangan Monohibrid dan Contohnya dalam Hukum Mendel, Yuk Disimak!

Nasional | inewsid | Selasa, 31 Oktober 2023 - 23:37
share

JAKARTA, iNews.id Persilangan monohibrid dan contohnya ini bisa dijadikan referensi untuk menganalisis sifat-sifat genetik suatu makhluk hidup. Dalam Biologi, kita bisa memprediksikan peluang suatu sifat fisik diwariskan ke keturunannya. Pewarisan sifat dari induk kepada keturunannya dapat terjadi melalui persilangan monohibrid

Persilangan monohibrid termasuk ke dalam prinsip-prinsip genetika yang dikenal sebagai Hukum Mendel. Sederhananya, teori ini menjelaskan tentang sistem untuk menganalisis sifat-sifat genetik suatu makhluk hidup.

Persilangan monohibrid merupakan perkawinan yang menghasilkan satu karakter atau sifat yang berasal dari dua sifat yang beda. Sifat yang dimaksud adalah penyilangan warna bunga, bentuk biji, tinggi tanaman, dan lainnya.

Artinya, pada keturunan pertama (F1) hanya akan menunjukkan ciri-ciri yang sama dengan salah satu sifat induknya.

Dikutip dari Biology Dictionary, Gregor Mendel menggunakan persilangan monohibrid untuk mengidentifikasi sifat dominan dan resesif pada kacang polong.

Dalam hal ini, yang diamati adalah panjang batang kacang polong. Gregor Mendel menyilangkan kacang polong berbatang panjang dengan genotipe (PP) dan kacang polong berbatang pendek (kerdil) dengan genotipe (pp).

Persilangan monohibrid tersebut menghasilkan keturunan pertama (F1) yang semua memiliki genotipe heterozigot (Pp).

Hal ini menunjukkan berlakunya hukum segregasi. Hukum segregasi menyatakan bahwa keturunan (gamet) memiliki probabilitas yang sama untuk mengandung salah satu alel.

Artinya, setiap induk memberikan sati alel kepada keturunannya dan membentuk genotipenya. Adapun, fenotipe atau sifat yang akan muncul dipengaruhi oleh alel yang bersifat dominan.

Berikut ini adalah persilangan monohibrid dan contohnya yang bisa dipelajari, seperti dikutip dari berbagai sumber, Selasa (31/10/2023).

Persilangan Monohibrid dan Contohnya

Terdapat dua contoh persilangan monohibrid di dalam Hukum Mendel, yaitu dominasi penuh dan sifat dominasi yang tidak muncul sepenuhnya atau intermediet.

Kasus Dominasi Penuh

Pada kasus persilangan pertama ini akan terjadi jika sifat gen yang satu lebih kuat dari lainnya. Hal itu berakibat gen kuat dapat menutupi sifat gen yang lebih lemah.

Gen yang lebih kuat tersebut memiliki nama dominan, sedangkan gen lebih lemah adalah resesif. Contoh persilangan monohibrid dominasi penuh seperti pada kasus bunga mawar merah (MM) dengan mawar putih (mm).

Gen M bersifat dominan penuh terhadap m. Akhirnya ada F2 yaitu MM (merah), Mm (merah), mm (merah), dan Mm (merah).

Kita dapat mengetahui perbandingan fenotip dan genotip persilangan di atas. Sebelumnya, perlu kamu ingat bahwa fenotip adalah sifat yang tampak.

Jadi, berdasarkan hasil F2 tersebut kita tahu bahwa perbandingan fenotipnya adalah 3 : 1 dengan 3 sifat merah dan 1 putih. Sedangkan perbandingan genotipnya adalah MM : Mm : mm = 1 : 2 : 1.

Kasus Dominasi Tidak Penuh (Intermediet)

Intermediet terjadi ketika kedua gen sama-sama kuat. Dengan kata lain, tidak ada gen yang bersifat dominan maupun resesif.

Jika mengambil contoh mawar merah (MM) dan mawar putih (mm) yang sama, maka dalam kasus intermediet keduanya sama-sama dominan.

Jadi, hasil persilangan mereka menghasilkan F2 berupa MM (merah), Mm (merah muda), Mm (merah muda), dan mm (putih).

Adapun perbandingan fenotipnya merupakan merah : merah muda : putih dengan perbandingan 1 : 2 : 1. Sedangkan genotipenya adalah MM : Mm : mm dengan perbandingan 1 : 2 : 1.

Dapat terlihat bahwa dalam contoh persilangan monohibrid intermediet akan menghasilkan satu sifat baru, sedangkan pada kasus dominasi penuh tidak.

Demikian ulasan tentang persilangan monohibrid dan contohnya yang bisa dipelajari. Semoga bermanfaat!

Topik Menarik