5 Fakta Debt Collector Ngamuk di Polsek Bukit Raya Pekanbaru, Nomor 3 Ngeri!
PEKANBARU, iNews.id - Aksi brutal dilakukan puluhan debt collector di Kota Pekanbaru, Riau. Mereka terang-terangan seperti tidak takut dengan polisi karena berani mengamuk dalam Kantor Polsek Bukit Raya Pekanbaru, Riau.
Dalam video yang viral di media sosial, kelompok penagih utang ini menghancurkan kendaraan milik nasabah di depan polisi. Tak hanya itu, suami istri yang berada dalam mobil juga menjadi sasaran pengeroyokan.
Berikut ini sejumlah fakta-fakta yang dirangkum iNews terkait aksi brutal debt collector mengamuk di kantor polisi di Pekanbaru, Riau.
5 Fakta Debt Collector Mengamuk di Polsek Bukit Raya Pekanbaru:
1. Rekaman Video Viral di Media Sosial
Ulah debt collector mengamuk di kantor polisi ini terekam video hingga viral di media sosial. Peristiwanya terjadi pada 19 April 2025 lalu.
Dalam video yang beredar tampak puluhan orang menendang dan mengantam mobil menggunakan benda tumpul, seperti kayu, batu dan helm di halaman Polsek Bukit Raya Pekanbaru.
Wanita Muda di Lumajang Ditemukan Tewas Gantung Diri, Diduga Alami Depresi Sang Ayah Meninggal Dunia
Terlihat pengemudi berusaha meloloskan diri, namun tidak bisa karena dikepung dari berbagai arah. Informasi yang dihimpun, pengemudi perempuan itu masuk ke Polsek Bukit Raya karena membutuhkan pertolongan saat dikejar sejumlah orang dari kelompok penagih utang.
2. Kronologi Lengkap Aksi Brutal Debt Collector
Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum Polda Riau) Kombes Asep Darmawan mengatakan, kronologi kejadian bermula saat korban Ramadani Putri (30) dan suaminya ribut dengan debt collector di depan sebuah hotel di Jalan Sudirman pada 18 April 2025 malam.
Keributan ini sempat dilerai polisi terkait masalah pekerjaan. Sebab suami korban Ramadani Putri juga bekerja sebagai debt collector.
Tetapi masalah pekerjaan itu tidak selesai. Kemudian kedua belah pihak sepakat bertemu di Jalan Parit Indah dekat Polsek Bukit Raya. Sampai di lokasi, E alias Kevin dari kubu debt collector lainnya membawa banyak temannya.
Ketika itulah keributan dan mobil korban ditendang-tendang. Karena ketakutan Ramadani Putri mengajak suaminya pergi. Mereka lalu kabur dengan mobil namun dikejar para pelaku.
Lewat Rakernis, Humas Polri Dorong Transformasi Digital dan Peningkatan Kepercayaan Publik
Untuk mencari keselamatan, istri korban meminta suaminya meminta bantuan ke Polsek Bukit Raya. Namun bukannya takut, para pelaku terus mengejar hingga halaman Polsek Bukit Raya.
3. Korban Perempuan Dikeroyok Debt Collector
Secara brutal, puluhan debt collector menyerang korban dan merusak mobil menggunakan benda tumpul. Mereka juga mengeroyok korban perempuan.
Mirisnya dari video yang beredar di media sosial, tidak ada satupun polisi yang terlihat melerai. Padahal aksi kebrutalan tersebut terjadi di markas polisi. Polisi yang berjaga di lokasi tidak dapat berbuat banyak dengan alasan kalah jumlah.
Akibat kejadian ini, korban Ramadani Putri bersama suaminya dalam mobil mengalami luka-luka setelah dikeroyok. Mereka juga masih dalam kondisi syok.
4. Respons Kapolresta Pekanbaru dan Kapolda Riau
Kapolresta Pekanbaru Kombes Jeki Mustika mengatakan saat kejadian ada 11 anggota Polsek Bukit Raya yang berdinas. Dia menjelaskan saat itu anggota di lapangan sudah mencoba melerai.
"Saat kejadian sebenarnya ada anggota yang coba melerai, tapi tidak tersorot dalam video itu. Kalau tidak ada anggota di sana, maka aksi mereka akan berlangsung lama," ujar Kombes Jeki, Senin (21/4/2025).
Sementara Kapolda Riau Irjen Pol Hery Heryawan memerintahkan jajarannya untuk menangkap puluhan debt collector yang mengamuk di Kantor Polsek Bukit Raya Pekanbaru, Riau.
"Saya perintahkan untuk menangkap semua yang terlibat. Saya tidak mau ada debt collector yang melanggar hukum," ujar Irjen Hery, Senin (21/4/2025).
Direskrimum Polda Riau Kombes Pol Asep Darmawan mengatakan, saat ini empat debt collector yang mengamuk di halaman Polsek Bukit Raya Pekanbaru telah ditangkap, sedangkan tujuh orang lainnya masih buron. Identitas mereka yaitu E alias Kevin (46) dan tiga anak buahnya MHA (18), R alias Riau (46) dan RS alias Garong (34).
"Ketuanya E alias Kevin. Dari pendataan kita, ada 11 orang dan 7 debt collector masih buron," ujar Kombes Asep Darmawan, Senin (21/4/2025).
5. Kapolsek Bukit Raya Dicopot
4 ASN Jakarta Langgar Rabu Naik Transportasi Umum, Pramono: Dibina Serius atau Dibinasakan!
Kapolda Riau Irjen Pol Herry Heriawan mencopot Kapolsek Bukit Raya Kompol Syafnil buntut aksi belasan debt collector mengamuk dan menganiaya perempuan di halaman mapolsek. Aksi belasan debt collector yang viral di media sosial itu mengakibatkan korban luka-luka.
"Mutasi terhadap Kapolsek Bukit Raya adalah langkah tegas yang diambil sebagai bentuk evaluasi menyeluruh atas kepemimpinan, pengawasan dan respons dalam penanganan situasi di wilayah hukumnya,” ujar Kapolda Riau Irjen Hery Heriawan, Senin (21/4/2025).
Pencopotan ini merupakan peringatan keras bahwa pimpinan di tingkat polsek dan jajaran wajib memastikan wilayahnya aman, personelnya disiplin serta mampu menjawab ekspektasi masyarakat.
Dia menjelaskan, Kompol Sjafril akan ditarik ke Polda Riau. Penggantinya yakni Kompol David Riccardo yang selama ini menjabat Kabag Ops Polresta Pekanbaru.
"Mutasi ini bukan hanya bagian dari rotasi rutin, namun juga mencerminkan komitmen institusi dalam menjaga kualitas dan integritas pelayanan publik. Setiap anggota Polri wajib memahami bahwa jabatan adalah amanah, dan kepercayaan masyarakat tidak boleh dikhianati oleh kelalaian, pembiaran, atau ketidaktegasan dalam bertindak," kata jebolan Akpol 1996 ini.
Dia mengatakan setiap pelanggaran hukum, baik dilakukan masyarakat umum maupun yang terjadi di lingkungan institusi kepolisian akan ditindak secara profesional, transparan dan tanpa pandang bulu.
"Saya menegaskan bahwa Polda Riau tidak akan mentolerir segala bentuk gangguan kamtibmas, termasuk tindakan premanisme berkedok debt collector," katanya.