Bukan Dibacok, Polisi Ungkap Penyebab Luka Pemuda Bersimbah Darah di Jogoroto Jombang

Bukan Dibacok, Polisi Ungkap Penyebab Luka Pemuda Bersimbah Darah di Jogoroto Jombang

Nasional | mojokerto.inews.id | Senin, 5 Mei 2025 - 15:50
share

JOMBANG, iNEWSMOJOKERTO.ID - Penyebab luka Imam Syafi’i yang ditemukan terkapar bersimbah darah di tepi jalan Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang, Jawa Timur bukan dibacok, tapi diduga akibat terjatuh dari sepeda motor setelah ditendang oleh gerombolan bermotor.

Peristiwa itu terjadi pada Selasa (29/4/2025) dini hari. Awalnya, luka parah pada bagian kepala yang diderita pemuda itu diduga serangan senjata tajam. Namun, setelah dilakukan penyelidikan mendalam, dugaan pembacokan terpatahkan.

“Dari hasil keterangan saksi dan olah TKP, dugaan sementara korban ini ditendang oleh para pelaku kemudian jatuh dalam kondisi motor kencang,” kata Kapolres Jombang AKBP Ardi Kurniawan, Senin (5/5/2025).

Benturan keras saat terjatuh dari sepeda motor berkecepatan tinggi diduga menjadi penyebab utama luka parah korban. “Kami menduga kuat ini korban luka bukan karena tindak pidana yang lain atau alat sajam, namun karena benturan keras dengan rombong bakso serta kerangka besi di pinggir jalan,” katanya.

Kondisi korban yang masih memprihatinkan dan membutuhkan perawatan intensif membuat pihak kepolisian belum dapat melakukan pemeriksaan mendalam.

 

“Berdasarkan koordinasi dengan tim dokter RSUD Jombang, Imam dijadwalkan menjalani operasi untuk mengeluarkan gumpalan darah di kepalanya akibat benturan benda tumpul,” katanya.

Ardi menambahkan Satreskrim Polres Jombang kini tengah fokus memburu para pelaku. Dirinya pun meminta dukungan masyarakat agar kasus tersebut segera terungkap. Masyarakat diharapkan dapat memberikan informasi terkait kasus itu kepada polisi.


Kapolres Jombang AKBP Ardi Kurniawan saat rilis kasus hasil penyelidikan kasus pemuda bersimbah darah di Jogoroto. Foto InewsMojokerto/Zainul Arifin

“Para pelaku masih dalam pengejaran dan mohon doa restunya mudah-mudahan segera terungkap,” katanya.

Sebelumnya, Kasatreskrim Polres Jombang, AKP Margono Suhendra menyampaikan hasil keterangan tiga orang teman korban, sebelum kejadian mereka sempat bertemu enam orang tak dikenal yang mengendarai dua motor sport dan satu motor matik dengan boncengan.

"Ciri-ciri 6 orang tersebut menggunakan hodie hitam mengendarai 6 motor, berbentuk laki-laki dan 2 matik," kata AKP Margono, Selasa (29/4/2025).

Setelah bertemu, mereka takut dan pulang. Nah dalam perjalanan itu mereka merasa diikuti para pelaku yang diduga gerombolan bermotor. "Yang mengetahui (diikuti) adalah korban karena teman-temannya sudah jauh dari korban yang membawa kendaraan di belakang, sehingga teman-temannya tidak mengetahui yang terjadi di belakang," katanya.

Hingga kemudian, pukul 04.00 WIB korban ditemukan terkapar di jalan dalam kondisi luka berat di bagian kepala. Di lokasi kejadian, terdapat goresan sepanjang 15 meter diduga berasal dari sepeda motor korban yang terseret. Goresan itu berakhir di lokasi korban menabrak rombong dan kotak besi sebelum terlempar ke tepi jalan.

Topik Menarik