Profil Gojo Satoru Beserta Kemampuan dan Sifatnya
JAKARTA - Profil Gojo Satoru sang penyihir terkuat yang mati saat melawan Ryomen Sukuna dalam bocoran manga Jujutsu Kaisen chapter 236. Kematian karakter ini menjadi kejutan besar bagi penggemarnya.
Mengutip Anime Senpai, Kamis (21/9/2023), Gojo Satoru merupakan seorang penyihir yang terlahir di klan terkuat, pada 7 Desember 1989. Dia berperawakan tinggi, ramping, namun berotot. Dia memiliki rambut seputih salju dengan mata biru cerah.
Biasanya, Gojo Satoru akan menutupi matanya dengan bandana dan membukanya saat menghadapi lawan yang kuat. Saat bekerja, dia mengenakan jaket zip-up berwarna biru tua dengan kerah tinggi dan lebar.
Profil Gojo Satoru (Foto:Comicbook)
Sehari-hari, karakter ini digambarkan kerap menggunakan celana hitam slim fit dan sepatu berwarna senada. Berikut beberapa fakta menarik seputar Gojo Satoru:
1.Kepribadian
Gojo Satoru memiliki kepribadian yang kompleks. Dia bisa dekat dengan orang-orang di sekitarnya, namun juga bersikap tidak simpatik kepada orang-orang tertentu. Dengan bakat dan reputasinya, dia digambarkan sebagai pria yang percaya diri.
Tak jarang, sikap percaya dirinya tersebut membuat Gojo Satoru terlihat arogan. Namun begitu, dia adalah seseorang dengan rasa kemanusiaan yang tinggi dan berkeinginan mereformasi dunia jujutsu melalui pendidikan.
Dia berupaya membina generasi baru penyihir jujutsu dengan harapan akan ada yang setara dengannya suatu hari nanti.
2.Kemampuan
Gojo Satoru memiliki kekuatan Six Eyes dan teknik Limitles yang menjadikannya penyihir terkuat dalam seri ini. Hal itu terbukti dari banyaknya energi terkutuk yang ia miliki dan bagaimana dirinya mampu mengendalikan seluruh energi itu.
Selain itu, dia juga memiliki kemampuan beladiri, kecepatan, refleks, daya tahan tubuh yang baik. Dia juga memiliki kecerdasan bertarung, hingga teknik terkutuk yang mengerikan.
Berikut adalah deretan teknik terkutuk yang dimiliki Gojo Satoru:
1.Kokusen
Kokusen atau kilat hitam adalah teknik yang umum digunakan oleh para penyihir jujutsu yang setara dengan 2,5 kali pukulan biasa.
2.Mugen
Mugen adalah bentuk netral dari kemampuan Limitless Satoru. Ketika ada objek atau sesorang akan menyerangnya, objek tersebut akan terhenti dalam jarak tertentu dan tak dapat mengenai Satoru.
3.Jutsushiki Junten
Gojo Satoru memperkuat energi tak terbatas dan negatif, menghasilkan ruang hampa. Dengan kekuatan ini, dia membuat semua materi dalam jangkauan ruang yang diperintahkan tertarik menjadi satu.
4.Jutsushiki Junten Shutsuryoku Saidai
Gojo menciptakan pusat gravitasi di ruang tertentu yang mampu menarik semua materi, menghancurkan semuanya dengan mudah seperti lubang hitam. Dia juga dapat memindahkan titik gravitasi sesuka hati, meningkatkan kemampuan destruktifnya secara signifikan.
5.Jutsushiki Hanten
Bertolak belakang dengan jurus sebelumnya, Gojo membuat gaya tolak menolak semua materi di sekitarnya menjadi kemampuan yang ditenagai energi kutukan positif dan dibentuk sebagai teknik kutukan terbalik. Kemampuan tersebut memiliki kemampuan destruktif dua kali lipat.
6.Kyoshiki Murasaki
Teknik ini adalah gabungan dari merah dan biru. Gabungan dua teknik itu akan menghasilkan sebuah massa imajiner yang dapat diarahkan ke arah lawan.
7.Teknik Kutukan Pembalik
Teknik ini memungkinkan Gojo Satoru menyembuhkan dirinya yang terkena serangan. Selain itu, teknik ini juga membantu otaknya tetap segar meski terus menerus menggunakan kemampuan Six Eyes.
8.Tabir Penghalang
Gojo Satoru dapat membuat penghalang yang mengelilingi area tertentu. Penghalang tersebut dapat menutup area tersebut dari orang lain atau orang tertentu yang ingin masuk.
9.Domain Sederhana
Teknik ini memungkinkan Gojo Satoru membuat sebuah anti-domain yang dapat digunakan untuk menahan serangan apapun yang menargetkannya.
10.Rakka No Jo
Rakka no Jo yaitu sebuah teknik rahasia yang hanya digunakan Gojo Satoru di pertarungan melawan Sukuna. Teknik ini dapat dapat membatalkan atau juga melemahkan serangan dari domain lawan.
Saat menggunakan teknik ini, Gojo menciptakan ruang metafisik yang menyebabkan korbannya menerima segala macam rangsangan dan informasi tanpa henti, membatasi proses berpikir dan tindakan mereka.
(RIN)