Yuk Cari Tahu Nama dan Fungsi Sensor Pada Motor Injeksi

Yuk Cari Tahu Nama dan Fungsi Sensor Pada Motor Injeksi

Otomotif | BuddyKu | Senin, 30 Januari 2023 - 08:59
share

Sepeda motor injeksi adalah jenis sepeda motor yang menggunakan sistem injeksi bahan bakar untuk mengontrol kinerja mesin. Sistem ini menggunakan sebuah komputer yang disebut Electronic Control Module (ECM) untuk mengatur jumlah bahan bakar yang dibutuhkan oleh mesin, berikut adalah nama dan fungsi sensor pada motor injeksi.

Sebelum membahas nama dan fungsi sensor pada motor injeksi, perlu diketahui ECM memerlukan berbagai data dari komponen yang ada pada sepeda motor. Data ini diperoleh dari berbagai sensor yang terpasang pada sepeda motor. Sensor-sensor ini berfungsi untuk mengambil data dari komponen seperti posisi throttle, suhu mesin, tekanan oli, dan lain-lain. Data yang didapat dari sensor-sensor ini kemudian dikirim ke ECM untuk digunakan dalam mengatur kinerja mesin.

Dengan menggunakan sistem injeksi bahan bakar yang dikontrol oleh ECM, sepeda motor injeksi mampu menghasilkan performa yang lebih baik dan lebih efisien dibandingkan dengan sepeda motor yang menggunakan sistem karburator. Selain itu, sistem injeksi bahan bakar juga lebih ramah lingkungan karena dapat mengurangi emisi gas buang yang merugikan lingkungan, lengkapnya simak nama dan fungsi sensor pada motor injeksi berikut.

Throttle Position Sensor (TPS)

Nama dan fungsi sensor pada motor injeksi yang pertama adalah Throttle Position Sensor (TPS), sensor yang digunakan pada sistem injeksi bahan bakar sepeda motor. Sensor ini berfungsi untuk mendeteksi sudut bukaan throttle valve di throttle body dan mengirimkan data tersebut ke Electronic Control Module (ECM).

Data yang didapat dari sensor TPS digunakan sebagai input data mapping di ECM. Data ini digunakan untuk mengkalkulasi seberapa banyak bahan bakar yang dibutuhkan untuk disemprotkan ke ruang bakar. Hal ini sangat penting untuk mengontrol kinerja mesin sepeda motor dan menjamin efisiensi bahan bakar yang optimal.

Ketika pengendara menekan gas, throttle valve akan membuka dengan sudut yang sesuai dengan besarnya tekanan gas yang diberikan. Sensor TPS akan mendeteksi sudut bukaan throttle valve dan mengirimkan data tersebut ke ECM. ECM kemudian akan mengkalkulasi jumlah bahan bakar yang dibutuhkan untuk disemprotkan ke ruang bakar berdasarkan data yang didapat dari sensor TPS.

Manifold Absolute Pressure (MAP)

Manifold Absolute Pressure (MAP) adalah salah satu jenis sensor yang digunakan pada sistem injeksi bahan bakar sepeda motor. Sensor ini berfungsi untuk mendeteksi jumlah udara yang masuk ke ruang bakar dan mengirimkan data tersebut ke Electronic Control Module (ECM).

Menurut sumber, MAP berfungsi untuk mengukur perubahan tekanan pada intake manifold sebagai input data mapping di ECM. Data yang didapat dari sensor MAP digunakan untuk mengkalkulasi jumlah bahan bakar yang dibutuhkan untuk disemprotkan ke ruang bakar. Hal ini sangat penting untuk mengontrol kinerja mesin sepeda motor dan menjamin efisiensi bahan bakar yang optimal.

Ketika mesin berjalan, udara akan masuk ke ruang bakar melalui intake manifold. Sensor MAP akan mendeteksi jumlah udara yang masuk dan mengirimkan data tersebut ke ECM. ECM kemudian akan mengkalkulasi jumlah bahan bakar yang dibutuhkan untuk disemprotkan ke ruang bakar berdasarkan data yang didapat dari sensor MAP.

Intake Air Temperature (IAT)

Selanjutnya nama dan fungsi sensor pada motor injeksi adalah Intake Air Temperature (IAT) yang merupakan komponen penting dalam sistem injeksi bahan bakar sepeda motor. Sensor ini berfungsi untuk mendeteksi suhu udara yang akan masuk ke ruang bakar dan mengirimkan data tersebut ke Electronic Control Module (ECM).

Sensor IAT biasanya terletak pada jalur masuk udara sebelum masuk ke filter udara. Ia memiliki komponen elektronik yang dikenal sebagai Thermistor, yang memiliki sifat tahan terhadap perubahan suhu. Thermistor ini akan berubah-ubah sesuai dengan suhu sekitar dan menghasilkan data yang dapat dibaca oleh ECM.

Hasil data yang dihasilkan oleh Thermistor ini kemudian akan dibaca oleh ECM untuk menentukan seberapa lama debit semprotan bahan bakar yang akan ditembak oleh injektor. Hal ini sangat penting untuk mengontrol kinerja mesin sepeda motor dan menjamin efisiensi bahan bakar yang optimal.

Crankshaft Position Sensor (CKP)

Sepeda motor modern saat ini menggunakan sistem injeksi untuk mengatur kinerja mesin agar tetap optimal. Salah satu komponen penting dalam sistem ini adalah sensor CKP (Crankshaft Position Sensor).

Sensor CKP berfungsi untuk mendeteksi putaran mesin dan sudut crankshaft pada saat berada di posisi Titik Mati Atas (TMA). Hal ini penting karena data yang dihasilkan dari sensor ini digunakan oleh ECM (Electronic Control Module) untuk mengatur waktu penyemprotan bahan bakar serta koil.

Secara khusus, sensor CKP ini berfungsi untuk mengukur putaran mesin yang dibutuhkan dalam siklus kerja mesin. Hasil data yang dihasilkan oleh sensor ini kemudian dikirim ke ECM untuk diolah dan diubah menjadi sinyal yang dapat digunakan oleh sistem injeksi untuk menentukan seberapa lama debit semprotan bahan bakar yang akan ditembak oleh injektor.

Engine Oil Temperature (EOT)

Sistem injeksi pada sepeda motor menggunakan berbagai sensor untuk mengatur kinerja mesin agar tetap optimal. Salah satu sensor yang penting adalah Sensor Engine Oil Temperature (EOT). Sensor ini berfungsi untuk mendeteksi perubahan suhu yang ada di dalam mesin. Sensor EOT biasanya ditempatkan dekat kepala silinder.

Fungsi utama dari sensor EOT adalah mendeteksi suhu mesin melalui media oli sebagai input data mapping di ECM. Data yang diterima oleh ECM dari sensor EOT digunakan untuk mengatur waktu penyemprotan bahan bakar serta koil agar mesin dapat bekerja secara optimal.

Jika mesin mengalami panas berlebih atau overheat, sensor EOT akan mendeteksi dan mengirimkan datanya ke ECM. Kemudian, data tersebut diteruskan ke lampu indikator suhu yang ada pada meter cluster.

Engine Coolant Temperature (ECT)

Sensor ECT ini menggunakan cairan pendingin sebagai media untuk mendeteksi perubahan suhu. Jika mesin mengalami panas berlebih, maka sensor akan mengirimkan data ke Electronic Control Module (ECM) untuk diteruskan sebagai perintah mengaktifkan kipas radiator.

Hal ini sangat penting karena suhu mesin yang terlalu tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada mesin dan menurunkan efisiensi kinerja. Dengan adanya sensor ECT, mesin dapat bekerja secara optimal dan menjaga kondisi mesin tetap stabil.

Oxygen Sensor

Sensor O2 atau Oxygen Sensor merupakan komponen penting dalam sistem injeksi motor. Sensor ini memiliki fungsi untuk memperbaiki campuran udara dan bahan bakar selama mesin bekerja agar tetap ideal. Cara kerja dari sensor ini adalah dengan mendeteksi kadar oksigen dalam gas buang yang dihasilkan oleh mesin.

Sensor ini mudah terlihat karena biasanya terletak pada leher knalpot motor. Data yang dihasilkan oleh sensor ini kemudian dikirimkan ke ECM (Electronic Computer Module) untuk diolah dan digunakan sebagai perintah pengaturan campuran udara dan bahan bakar yang masuk ke ruang bakar.

Intake Air Cut Valve/Fast Idle Solenoid

Terakhir nama dan fungsi sensor pada motor injeksi ada Sensor Intake Air Cut Valve/Fast Idle Solenoid yang sangat penting bagi kinerja mesin pada saat mesin baru dihidupkan. Sensor ini berfungsi untuk mengatur jumlah udara yang masuk ke mesin saat putaran mesin idle. Hal ini sangat penting untuk memudahkan proses starter ketika mesin baru pertama kali dihidupkan.

Sensor ini bekerja dengan cara mengatur jumlah udara yang masuk ke mesin. Hal ini dapat membantu menjaga putaran mesin tetap stabil dan halus saat mesin baru dihidupkan. Pada motor karburator, fungsinya mirip dengan fitur choke yang digunakan untuk menjaga putaran mesin tetap lambat.

Sensor ini juga dapat membantu mengoptimalkan konsumsi bahan bakar pada saat mesin baru dihidupkan. Hal ini karena sensor ini akan memastikan bahwa jumlah bahan bakar yang dibutuhkan oleh mesin sesuai dengan jumlah udara yang masuk.

Topik Menarik