4 Fakta Sejarah Runtuhnya Negara Uni Soviet
JAKARTA, celebrities.id Fakta runtuhnya negara Uni Soviet dalam sejarah adalah karena adanya konflik politik. Uni Soviet merupakan negara dengan wilayah kekuasaan terbesar di dunia pada awal 1991.
Pada masa kejayaannya, Uni Soviet berhasil menyebarkan paham komunisnya ke negara-negara di Eropa Timur. Namun kejayaan Uni Soviet ini tidak berlangsung lama. Uni Soviet mengalami keruntuhan pada Desember 1991 akibat kalah dalam perang dingin. Apa penyebab runtuhnya negara Uni Soviet? Berikut fakta runtuhnya negara Uni Soviet yang dirangkum dari berbagai sumber.
Fakta Runtuhnya Negara Uni Soviet
1. Adanya konflik politik
Ketika kondisi Uni Soviet yang sudah mulai kacau, kemudian muncul pemimpin baru bagi Uni Soviet yang bernama Mikhail Gorbachev. Mikhail Gorbachev diangkat menjadi sekretaris jenderal Partai Komunis Uni Soviet (CPSU) pada 11 Maret 1985. Saat itu, ia memiliki kebijakan untuk mereformasi sistem dari negara Uni Soviet yang disebut "percepatan ekonomi". Namun, peninggalan masalah negara terkait ekonomi dan politik ini menyulitkan Mikhail Gorbachev untuk membangkitkan kondisi Uni Soviet.
Sebagai presiden, Mikhail Gorbachev menerapkan sistem Perestroika (restrukturisasi politik dan ekonomi) untuk memperbaiki krisis Uni Soviet. Kebijakan Perestroika mempunyai tiga prinsip yaitu Demokratizatsiya (demokratisasi), Glasnost (keterbukaan), dan Rule of Law (negara berdasarkan hukum). Kebijakan Perestroika ini berusaha mengubah sistem komunisme menjadi sistem demokratis. Namun, pada perkembangannya, kebijakan Perestroika dianggap mempercepat runtuhnya Uni Soviet.
Nyata, kebijakan Perestroika mendapat pertentangan lantaran dinilai bertentangan dengan ideologi komunisme. Salah satu penentangnya adalah kelompok konservatif yang dipimpin Gennady Yanayev. Hal ini membuat perekonomian Uni Soviet malah semakin memburuk. Pada 25 Desember 1991, Mikhail Gorbachev mengumumkan pengunduran dirinya sebagai Presiden Uni Soviet dalam pidato yang disiarkan televisi.
2. Kondisi ekonomi yang memburuk
Ekonomi Uni Soviet merupakan yang terbesar kedua di dunia pada tahun 1990. Saat itu, Uni Soviet juga mengalami inflasi karena kenaikan upah didukung pencetakan uang. Di sisi lain, penurunan tajam harga minyak membuat ekonomi Uni Soviet sebagai produsen minyak dan gas alam terpuruk.
Seperti diketahui, sepanjang tahun 1970-an dan 1980-an, Uni Soviet menempati peringkat sebagai salah satu produsen sumber daya energi utama dunia seperti minyak dan gas alam. Ekspor dua komoditas tersebut berperan penting dalam menopang ekonomi Uni Soviet.
Ketika minyak jatuh dari USD 120 per barel pada 1980 menjadi USD24 per barel pada Maret 1986, jalur vital bagi modal eksternal ini mengering. Harga minyak untuk sementara melonjak setelah invasi Irak ke Kuwait pada Agustus 1990, tetapi pada saat itu proses keruntuhan Uni Soviet juga sedang berlangsung.
3. Pemerintahan yang totaliter dan rakyat yang kurang memiliki rasa nasionalisme
Sebagai negara komunis terbesar, Uni Soviet menjalankan pemerintahannya dengan cara yang totaliter. Tujuannya adalah untuk menciptakan keteraturan dalam sebuah negara sehingga rakyat harus tunduk kepada kebijakan pemerintah.
Dengan pemerintahan yang totaliter membuat rakyat tidak dapat menyampaikan pendapatnya secara bebas. Akibatnya timbul konflik yang terjadi di Uni Soviet.
Sementara itu, rakyat Uni Soviet kurang memiliki rasa nasionalisme yang tinggi. Seperti diketahui, Uni Soviet memiliki wilayah yang sangat luas serta membawahi 15 negara berbentuk republik.
Keragaman budaya ini justru yang menyebabkan negara Uni Soviet tidak memiliki rasa nasionalisme yang tinggi. Beberapa negara bagian yang tidak suka dengan kinerja pemerintahan pusat Uni Soviet melakukan gerakan sporadis yang menyerang pemerintah pusat.
4. Bubarnya pakta Warsawa
Pakta Warsawa merupakan perjanjian internasional untuk membentuk aliansi militer negara-negara Blok Timur di Eropa Timur. Pembentukan Pakta Warsawa dipicu oleh integrasi Jerman Barat ke dalam NATO melalui ratifikasi Perjanjian Paris.Pakta Warsawa dirancang oleh Nikita Khrushchev pada tahun 1955 dan ditandatangani di Warsawa pada 14 Mei 1955. Salah satu anggota dari Pakta Warsawa adalah Uni Soviet.
Pada akhirnya pakta Warsawa runtuh akibat dari Uni Soviet itu sendiri akibat kebijakan Gorbachev tentang reformasi pada Uni Soviet. Pakta ini berakhir pada 31 Maret 1991, dan diakhiri secara resmi dalam sebuah pertemuan di Praha pada 1 Juli 1991. Itulah fakta mengenai penyebab runtuhnya negara Uni Soviet.