Waspada! 6 Penyakit Menular yang Bisa Jadi Ancaman di 2025, Nomor 3 Masih Menghantui Dunia

Waspada! 6 Penyakit Menular yang Bisa Jadi Ancaman di 2025, Nomor 3 Masih Menghantui Dunia

Gaya Hidup | sindonews | Selasa, 11 Maret 2025 - 16:40
share

Sejumlah penyakit menular bisa menjadi ancaman di 2025 lantaran belum sepenuhnya hilang. Kondisi ini harus diwaspadai meski pandemi Covid-19 mungkin telah berlalu.

2025 diprediksi akan menjadi tahun yang penuh tantangan bagi dunia kesehatan, dengan kemunculan kembali beberapa penyakit berbahaya yang berpotensi menyebar luas. Penurunan tingkat vaksinasi, misinformasi, dan mutasi virus semakin memperburuk situasi.

Dari flu burung H5N1 hingga penyakit misterius di Kongo, berikut adalah enam penyakit menular yang perlu diwaspadai pada 2025. Simak daftar lengkapnya agar Anda tetap waspada dan terlindungi, dilansir dari Times of India, Selasa (11/3/2025).

6 Penyakit Menular yang Bisa Jadi Ancaman di 2025

1. Flu Burung H5N1

Virus influenza burung H5N1, yang sebelumnya hanya menyerang unggas, kini semakin berisiko menyebar ke manusia. CDC telah mengonfirmasi 64 kasus infeksi pada manusia di Amerika Serikat hingga Februari 2025, termasuk kasus fatal pertama di Louisiana.

Meskipun belum ada bukti penularan antarmanusia di AS, tingkat kematian yang tinggi pada unggas dan potensi mutasi virus menjadi perhatian utama. Ahli kesehatan menekankan pentingnya kewaspadaan, terutama bagi mereka yang sering berinteraksi dengan unggas.

2. Campak

Penyakit virus yang sangat menular ini kembali merebak akibat rendahnya cakupan vaksinasi global. Hingga Februari 2025, CDC mencatat 164 kasus campak di sembilan negara bagian AS, termasuk Alaska, California, dan Texas, dengan tiga wabah besar yang menyumbang 93 persen dari total kasus.

Dibandingkan 2024, jumlah wabah tahun ini menunjukkan lonjakan signifikan. Campak dapat menyebabkan komplikasi serius seperti pneumonia dan ensefalitis, sehingga upaya peningkatan vaksinasi menjadi langkah penting dalam pencegahan.

3. Polio

Meskipun telah diberantas di banyak negara, polio tetap menjadi ancaman global, terutama di Pakistan dan Afghanistan yang masih mencatat kasus baru. Hingga tahun ini, Pakistan telah melaporkan enam kasus, sementara Afghanistan melaporkan satu kasus pada Februari 2025.

Di tengah meningkatnya skeptisisme vaksin, klaim tidak berdasar tentang bahaya vaksin polio semakin memperburuk situasi. Meski belum ada laporan wabah baru di AS, WHO tetap mendorong vaksinasi sebagai langkah pencegahan utama.

4. Mpox

Mpox atau cacar monyet masih menjadi perhatian global, terutama dengan munculnya varian klade Ib yang telah dikonfirmasi di California pada November 2024. Wabah terbaru di Republik Demokratik Kongo menunjukkan bahwa virus ini masih menyebar luas, terutama di daerah dengan sistem kesehatan yang lemah.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan mpox sebagai keadaan darurat kesehatan global pada Agustus 2024, menyoroti pentingnya vaksinasi dan pengobatan dini untuk mengendalikan penyebaran penyakit ini.

5. Penyakit Misterius di Kongo

Sebuah penyakit misterius yang telah menewaskan lebih dari 60 orang dan menginfeksi lebih dari 1.000 orang di Provinsi Équateur, Kongo, menjadi perhatian WHO. Gejalanya meliputi demam, sakit kepala, nyeri otot, batuk, muntah, dan diare.

Para ahli menduga bahwa wabah ini lebih disebabkan oleh faktor toksik, seperti kontaminasi air, dibandingkan infeksi virus atau bakteri. Penyelidikan lebih lanjut masih berlangsung untuk mengidentifikasi penyebab pasti dari penyakit ini.

6. Sindrom Guillain-Barre

Sindrom Guillain-Barre (GBS) adalah kelainan neurologis langka yang dapat menyebabkan kelumpuhan, bahkan kematian. Sejak Januari 2025, India telah melaporkan 160 kasus GBS di Pune, dengan lima kematian yang diduga terkait. Wabah ini dikaitkan dengan Campylobacter jejuni, bakteri yang sering ditemukan dalam makanan yang terkontaminasi.

Peru juga mengalami wabah serupa dengan lebih dari 200 kasus dan empat kematian pada 2023. Penyakit ini semakin menjadi perhatian karena sulit didiagnosis pada tahap awal dan belum ada pengobatan yang benar-benar efektif.

Di tengah meningkatnya ancaman penyakit menular ini, para ahli kesehatan menekankan pentingnya vaksinasi, pengawasan ketat, serta edukasi masyarakat dalam mencegah penyebaran wabah di 2025. Dengan kesiapsiagaan yang lebih baik, diharapkan dunia dapat menghindari dampak yang lebih besar dari penyakit-penyakit yang berpotensi menjadi epidemi berikutnya.

Topik Menarik