5 Contoh Teks Diskusi Singkat Beragam Tema, Simak Yuk!

5 Contoh Teks Diskusi Singkat Beragam Tema, Simak Yuk!

Terkini | inews | Selasa, 2 Januari 2024 - 14:35
share

JAKARTA, iNews.id - Contoh teks diskusi singkat beragam tema berikut bisa dipelajari. Teks diskusi sendiri merupakan teks yang menyajikan informasi dan pendapat tentang suatu masalah dari dua sudut pandang yang berbeda, yaitu pro dan kontra.

Teks ini terdiri dari isi, argumen pendukung, argumen penentang, dan kesimpulan. Adapun beberapa contoh teks diskusi, yang dirangkum iNews.id dari berbagai sumber, Selasa (2/1/2024), adalah sebagai berikut.

5 Contoh Teks Diskusi Singkat Beragam Tema

1. Pembelajaran jarak jauh

Pendahuluan dan Isu

Proses pembelajaran secara daring telah dilaksanakan selama dua semester sejak pandemi Covid-19 melanda. Namun, memasuki era new normal pihak Kemendikbud mulai mempertimbangkan pertemuan tatap muka di sekolah-sekolah.

Pemerintah pun kemudian memberikan wewenang kepada pemerintah daerah, sekolah, dan orang tua siswa terkait keputusan diadakannya kembali pembelajaran tatap muka. Apabila para pemegang wewenang telah sepakat, maka pembelajaran jarak jauh akan dihentikan, dan pembelajaran tatap muka pun dapat dilanjutkan kembali dengan syarat, serta mematuhi protokol kesehatan yang ketat.

Argumen Pendukung

Keputusan pemerintah untuk menggelar pembelajaran jarak jauh ketika Covid-19 melanda, sudah menjadi opsi yang tepat dalam rangka menekan penyebaran virus corona secara lebih luas. Khususnya dikalangan anak-anak.

Selain itu, keputusan untuk menghentikan pembelajaran jarak jauh, dan menggantinya dengan belajar tatap muka juga merupakan langkah awal yang tepat untuk memulai kembali kegiatan dunia pendidikan. Mengingat sudah dua semester para siswa menerima pembelajaran secara online. Proses pembelajaran secara daring dinilai kurang efektif, serta memberatkan para siswa dengan banyaknya tugas online yang dibebankan guru dan sekolah.

Argumen Tandingan

Akan tetapi, pelaksanaan pertemuan tatap muka dalam skala 100 masih belum tepat mengingat angka infeksi covid-19 yang tinggi. Apalagi ada banyak varian virus baru yang bisa menyerang banyak orang, tak terkecuali anak-anak. Meskipun wilayah sekolah tersebut sudah masuk ke zona hijau, tapi hal tersebut tetap tidak menjamin perhentian penyebaran virus.

Kesimpulan

Pemerintah mengizinkan kembali pembelajaran tatap muka dengan beberapa syarat. Mengingat banyaknya beban tugas yang diterima siswa selama pembelajaran online. Sudah seharusnya Kemendikbud merumuskan kurikulum pembelajaran jarak jauh, agar bisa menjadi acuan setiap sekolah dalam menyelenggarakan pendidikan secara daring.

2. Seragam sekolah

Pendahuluan dan Isu

Penggunaan seragam sekolah menjadi topik diskusi terhangat antara orang tua dan pengelola sekolah. Tak sedikit pula masyarakat yang memperdebatkan manfaat seragam sekolah, dan sebagian mempercayai kerugian yang jauh lebih banyak dari penggunaan seragam sekolah.

Argumen Pendukung

Pada pihak-pihak pendukung, mereka berpendapat bahwa seragam sekolah bisa mengurangi adanya tekanan pada anak dari teman sebayanya. Seragam juga dapat memberikan jalan keluar bagi anak-anak miskin, agar tidak menerima ejekan dari anak-anak yang hidupnya serba berkecukupan. Selain itu, seragam pun terbuat dari bahan yang tahan lama dan mudah dirawat.

Argumen Penentang

Sementara itu, pihak-pihak yang kontra terhadap penggunaan seragam sekolah berpendapat, bahwa seragam sekolah bisa menghalangi pengekspresian diri melalui pakaian. Menggunakan seragam sama saja memaksa anak-anak mencari cara lain untuk menempatkan diri tentang siapa mereka. Ekspresi diri dan individualitas merupakan dua hal penting untuk perkembangan anak.

Kesimpulan

Seiring penerapan konsep Manajemen Berbasis Sekolah, ada kecenderungan sekolah negeri mulai menentukan kebijakan seragam sekolahnya masing-masing.
Berseragam atau tidak berseragam memang menjadi pilihan. Hal yang terpenting adalah potensi siswa dapat dikembangkan secara optimal, sehingga mampu menunjukkan prestasi dalam proses pendidikannya.

3. Larangan membawa ponsel di kelas

Pendahuluan dan Isu

Penggunaan ponsel dalam dunia pendidikan masa kini masih mengundang pro dan kontra, baik dari kalangan pelajar, guru, maupun pemerintah. Sebagian sekolah pun melarang siswa-siswinya untuk tidak membawa ponsel ke sekolah, dengan alasan demi menghindari peredaran video asusila.

Argumen Pendukung

Pada dasarnya, ponsel hanya berguna untuk menelepon, menyampaikan dan menerima SMS, mendengarkan musik, menonton tayangan audiovisual pembelajaran, dan bermain game. Dengan begitu, ponsel tidak memiliki manfaat yang berarti dalam dunia Pendidikan.

Oleh sebab itu, siswa dilarang membawa dan menggunakan ponsel di lingkungan sekolah. Menerima telepon atau SMS ketika siswa sedang belajar di kelas, hanya akan mengganggu dan menghentikan aktivitas belajar.

Argumen Penentang

Akan tetapi, ponsel diperlukan siswa untuk berkomunikasi dengan orang tuanya. Misalnya, untuk memastikan kapan akan dijemput. Selain itu, siswa dapat mencari informasi ilmu pengetahuan dan teknologi melalui internet di ponsel, serta dapat memperluas jaringan pertemanan.

Kesimpulan

Hal yang mungkin harus dilakukan oleh pihak sekolah adalah tidak melarang siswa membawa ponsel, tapi juga tidak membebaskan siswa dalam menggunakan ponsel selama di sekolah. Pihak sekolah bias menyosialisasikan kepada para siswanya mengenai etika penggunaan ponsel, agar tidak mengganggu proses belajar, dan dapat menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

4. Hukuman mati untuk pengedar narkoba

Pendahuluan dan Isu

Perkembangan peredaran narkoba yang cukup pesat sekarang ini dapat mengakibatkan dampak buruk pada masyarakat, terutama pelajar, hingga pejabat negara. Pemberian hukuman mati bagi pengedar sekaligus pemakai narkoba pun menjadi topik yang banyak diperbincangkan.

Argumen Pendukung

Banyak masyarakat yang setuju bahwa pengedar sekaligus pemakai narkoba, pantas untuk dihukum mati. Banyak alasan logis yang mendukung gagasan tersebut.

Pertama, narkoba mampu mempengaruhi dan mengubah pola pikir penggunannya, sehingga membahayakan dirinya dan orang lain, bahkan hingga menyebabkan kematian. narkoba bisa merusak generasi muda yang merupakan calon penerus bangsa. Ketiga, narkoba membuat calon penggunanya merasa penasaran, yang mengakibatkan munculnya rasa ketagihan dan kecanduan.

Dengan diadakannya hukuman mati bagi penikmat dan pengedar narkoba, tentu akan memberikan efek jera pada mereka. Oleh karena itu, banyak masyarakat yang setuju bahwa hukuman untuk para pengedar narkoba adalah hukuman mati.

Argumen Penentang

Namun, tidak sedikit pula masyarakat yang menolak hukuman mati bagi para pengedar narkoba dan penikmatnya. Terdapat beberapa alasan yang melatarbelakanginya. Diantaranya, pemberian hukuman mati sama saja melanggar hak asasi manusia yang telah tercantum dalam UUD 1945 dan juga dianggap kurang manusiawi.

Selain itu, menghukum mati para pengedar dan penggunaa narkoba hanya menambah anggaran negara, karena untuk melaksanakan eksekusi memerlukan biaya yang besar dan dianggap pemborosan. Uang negara seharusnya lebih baik digunakan untuk pembangunan bangsa dan infrastruktur.

Kesimpulan

Pada dasarnya, setiap orang telah diberikan hak oleh Yang Maha Kuasa untuk hidup bebas. Namun, masih ada manusia yang mempergunakan hidupnya untuk merugikan dirinya sendiri dan orang lain. Maka dari itu, adanya hukuman mati bagi pengedar narkoba memang harus ditinjau, karena narkoba memang berdampak negatif pada perkembangan generasi muda penerus bangsa.

5. Dampak game online untuk pelajar

Pendahuluan dan Isu

Game online telah menjadi bagian kehidupan modern di mana-mana. Dengan jutaan orang bermain game di komputer, konsol, dan perangkat seluler. Seiring dengan meningkatnya popularitas game online, begitu pula kekhawatiran tentang dampaknya terhadap kaum muda, terutama pelajar. Dalam teks diskusi ini, kita akan mendiskusikan efek game online pada siswa dan mempertimbangkan aspek positif dan negatif dari fenomena ini.

Argumen Pendukung

Salah satu argumen yang mendukung game online adalah bahwa hal itu dapat memberi siswa cara yang menyenangkan dan menarik untuk menghabiskan waktu. Bermain game bisa menjadi sumber relaksasi, cara melepaskan diri dari tekanan kehidupan sehari-hari, dan sumber hubungan sosial. Dengan bermain game bersama teman atau pemain lain, siswa dapat membangun dan memperkuat hubungan, terlibat dalam aktivitas berbasis tim, dan mengembangkan keterampilan mereka dalam strategi, pemecahan masalah, dan kerja sama tim.

Argumen Tandingan

Namun, ada juga aspek negatif dari game online yang perlu dipertimbangkan. Pertama, bermain video game untuk waktu yang lama dapat membuat ketagihan dan dapat mengganggu prestasi akademik siswa. Selain itu, game online dapat menjadi sumber paparan konten yang tidak pantas, seperti kekerasan, materi seksual, dan cyberbullying. Hal ini dapat berdampak buruk pada kesehatan emosional dan mental siswa, serta karakter mereka secara keseluruhan.

Kesimpulan

Kesimpulannya, game online dapat memiliki efek positif dan negatif pada siswa. Meskipun dapat memberikan bentuk hiburan yang menyenangkan dan menarik, game online juga bak pisau bermata dua. Hal ini karena game online juga dapat membuat ketagihan dan memaparkan siswa pada konten yang tidak pantas. Penting bagi orang tua, guru, dan siswa itu sendiri untuk berhati-hati terhadap potensi dampak game online dan mengambil langkah-langkah untuk memastikan bahwa itu digunakan dengan cara yang bertanggung jawab dan seimbang.

Itulah contoh teks diskusi singkat beragam tema. Semoga bermanfaat.

Topik Menarik