Mengenal Macam Jenis Trucukan, Burung Kicau Populer Indonesia
Merbah atau yang juga dikenal dengan sebutan cucak-cucakan adalah salah satu suku burung pengicau yang berasal dari wilayah Afrika dan Asia tropis. Keunikan dari burung ini adalah suara yang merdu dan nyanyian yang beragam, sehingga kerap kali dapat menambah suasana di hutan, khususnya pada pagi dan petang hari. Salah satu jenis burung pengicau dari suku Pycnonotidae adalah Merbah cerukcuk (Pycnonotus goiavier). Orang Sunda menyebutnya dengan sebutan cica, cucak, cerukcuk atau jogjog, sedangkan orang Jawa menyebutnya dengan sebutan terucuk atau cerocokan, yang mengikuti bunyi suaranya yang khas. Berikut ini adalah macam jenis trucukan yang sering ditemui di Indonesia.
- Cucak Rawa
Cucak Rawa adalah salah satu jenis burung yang memiliki ukuran yang cukup besar, yaitu sekitar 28 cm. Burung ini memiliki kepala yang pucat dengan kumis hitam yang mencolok sebagai ciri khasnya. Mahkota dan telinga berwarna jerami jingga, punggung berwarna coklat zaitun dengan corak putih yang menonjol. Sayap dan ekor berwarna coklat kehijauan, dagu dan tenggorokan berwarna putih. Dada berwarna abu-abu dengan corak putih, perut berwarna abu-abu, tungggung berwarna kuning, iris mata berwarna kemerahan, paruh hitam, dan kaki berwarna coklat gelap. Cucak Rawa memiliki warna yang cukup unik dan menarik, sehingga sering dijadikan sebagai burung pengicau.
- Cucak Kerinci
Cucak Kerinci adalah salah satu jenis burung yang memiliki ukuran sedang, yaitu sekitar 18 cm. Burung ini memiliki warna yang coklat zaitun dengan bulu yang bercoretkan putih yang mencolok sebagai ciri khasnya. Sayap dan ekor berwarna hijau zaitun, jambul lebat dan agak membulat. Pinggir kepala dan dada berwarna coklat zaitun dengan corak putih. Tenggorokan dan perut berwarna putih, penutup ekor bawah berwarna kuning, iris berwarna kuning, paruh berwarna kehitamanan, dan kaki berwarna kehitaman. Cucak Kerinci memiliki warna yang unik dan menarik, sehingga sering dijadikan sebagai burung pengicau. Burung ini juga sering digunakan dalam aktivitas peternakan burung pengicau.
- Cucak Mutiara
Cucak Mutiara adalah salah satu jenis burung yang memiliki ukuran yang kecil, yaitu sekitar 16 cm. Burung ini tidak memiliki jambul dan memiliki warna coklat zaitun sebagai ciri khasnya. Mahkota coklat zaitun gelap, tungging sayap dan ekor berwarna kehijauan; kekang dan tenggorokan berwarna keputih-putihan. Kulit di sekitar mata berwarna hitam, penutup telinga berwarna kuning. Tubuh bagian bawah berbintik coklat dan putih dengan garis-garis kuning zaitun pada penutup ekor bawah. Cucak Mutiara mirip dengan Cucak Rawa dengan postur yang lebih kecil. Burung ini sering digunakan dalam aktivitas peternakan burung pengicau.
- Cucak Gunung
Cucak Gunung atau juga dikenal dengan sebutan Cucak Wilis adalah jenis burung yang dapat dijumpai di pulau Sumatera, Bali, dan Jawa. Burung ini memiliki ciri khas dengan corak bulu bagian kepala yang berwarna jingga. Bagian badan berwarna putih dengan sebagian besar tubuh berwarna coklat zaitun dengan corak garis kuning. Burung ini sering dijumpai di tepi sungai dan hutan. Cucak gunung memiliki habitat yang unik dan khas, sehingga sering dijadikan sebagai burung pengicau. Selain itu, burung ini juga sering digunakan dalam aktivitas peternakan burung pengicau.
- Cucak Kelabu
Cucak Kelabu adalah salah satu jenis burung yang termasuk dalam famili Pycnonotidae yang berasal dari Afrika dan Asia tropis. Burung ini memiliki ukuran yang cukup besar dan memiliki warna yang unik, yaitu kelabu sebagai warna dominannya. Cucak Kelabu memiliki mahkota yang berwarna kelabu, serta sayap dan ekor yang berwarna kelabu juga. Burung ini memiliki suara yang merdu dan nyanyian yang beragam, sering menjadi ribut di hutan khususnya pada pagi dan petang hari. Cucak Kelabu merupakan burung yang aktif dan suka bergerak, sehingga sering dijumpai di daerah yang ramai. Burung ini juga sering digunakan dalam aktivitas peternakan burung pengicau.
- Cucak Kutilang
Burung ini termasuk kedalam macam jenis trucukan dengan suara yang khas dan unik sehingga masyarakat dari daerah Sunda menyebutnya cangkurileung, sementara orang Jawa menyebutnya ketilang atau gethilang.
Cucak Kutilang memiliki ciri khas dengan corak bulu bagian kepala yang berwarna coklat gelap dan berbulu tebal. Bagian badan berwarna putih dengan corak garis-garis coklat zaitun. Habitatnya yang luas dan tersebar di berbagai tempat, seperti di tempat-tempat terbuka, tepi jalan, kebun, pekarangan, semak belukar dan hutan sekunder, sampai dengan ketinggian sekitar 1.600 meter dpl. Sering pula ditemukan hidup meliar di taman dan halaman-halaman rumah di perkotaan.
- Trucukan atau Jogjog
Jika bicara tentang macam jenis trucukan, tentu wajib mengenalkan burung yang sejatinya disebut sebagai trucukan. Merbah cerukcuk memiliki habitat yang cukup luas, yaitu di tempat-tempat terbuka seperti semak belukar, tepi jalan, kebun, dan hutan sekunder. Burung ini sering berkelompok, baik ketika mencari makanan maupun bertengger, dengan jenisnya sendiri maupun dengan jenis merbah yang lain, atau bahkan dengan jenis burung yang lain. Ketika beristirahat, burung ini biasa tidur berkelompok dengan jenisnya, di ranting-ranting perdu atau pohon kecil.