Tiket Kapal Ferry Sumatra-Jawa-Bali Mulai Diborong, padahal Ramadan Belum Genap Sepekan
JAKARTA, celebrities.id - Tiket kapal ferry Sumatra-Jawa-Bali sudah mulai dibeli masyarakat. Padahal, Ramadan belum genap sepekan.
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mencatat reservasi atau pemesanan tiket kapal ferry sudah menyentuh 10 persen dari total tiket yang disediakan. Angka pemesanan itu tercatat hingga H-28 Lebaran 2023.
Corporate Secretary ASDP Indonesia Ferry, Shelvy Arifin, mengatakan persentase pemesanan tiket untuk Kapal ferry Sumatra - Jawa - Bali. Adapun pemesanan dilakukan melalui Aplikasi Ferizy
"Pemesanan reservasi tiket Ferizy pada mudik tahun lalu masih di bawah 5 persen pada periode H-28, maka pada tahun ini naik 10 persen dan terus meningkat. Alhamdulillah, masyarakat semakin tereduksi, untuk mempersiapkan perjalanan lebih awal," ujar Shelvy melalui keterangan pers, Sabtu (25/3/2023).
Pada layanan angkutan Lebaran tahun ini ASDP melayani pemudik, khususnya di delapan lintasan terpantau nasional yang berada di bawah koordinasi sembilan kantor cabang.
ASDP menyiapkan alat produksi pada delapan lintasan terpantau sebanyak 51 dermaga, di mana terbagi atas 42 dermaga ASDP, dua dermaga UPT, dan tujuh dermaga Pelindo.
Sementara, ada 213 unit kapal siap operasi diantaranya 50 unit kapal ASDP, 160 unit kapal reguler non ASDP, dan satu unit kapal Pelni.
Shelvy merinci lintasan paling favorit adalah Bakauheni-Merak, Ketapang-Gilimanuk. Ada juga Padangbai-Lembar, Kayangan-Pototano, Panajam-Kariangau, Tanjung Api-api - Tanjung Kelian, Bajoe-Kolaka, Ajibata-Ambarita, dan tambahan Ciwandan-Bakauheni, dan Ciwandan-Panjang.
"Dua terakhir ini tambahan pelabuhan yang akan dioperasikan dalam mendukung kelancaran Angkutan Lebaran 2023," tuturnya.
Ada beberapa hal perlu diketahui masyarakat sebelum mudik menggunakan kapal penyeberangan. Pertama, tidak ada lagi penjualan tiket di pelabuhan. Pengguna jasa bisa melakukan pembelian tiket via Aplikasi Ferizy, khususnya di lintas Merak-Bakauheni, dan Ketapang-Gilimanuk.
"Kedua, tiket juga sudah mulai dipesan sejak H-60 keberangkatan. Kemudian ketiga, calon penumpang wajib bertiket H-1 dari tanggal keberangkatan," katanya.
Shelvy menjelaskan, sejak ASDP menerapkan pembelian tiket via Ferizy, hal tersebut membuat pergerakan kendaraan di dalam pelabuhan lebih merata dan waktu tunggu lebih pendek.
"Sebelum pemberlakuan Ferizy, arus kedatangan pengguna jasa saath golden time atau beban puncak telah menyebabkan antrean kendaraan baik di jalan masuk maupun dalam pelabuhan," katanya.
Setelah dilakukan pengaturan Ferizy, arus kedatangan pengguna jasa terdistribusi secara merata sesuai jadwal yang dipilih oleh pengguna jasa serta sesuai dengan kapasitas daya tampung pelabuhan dan kapasitas angkut kapal.
"Dengan Ferizy, ASDP menjual tiket sesuai kuota dalam jumlah yang sama setiap harinya atau trafik terbagi rata sesuai konsep flattening the curve," katanya.