Kontroversi Amangkurat I dalam Sejarah Mataram Islam

Kontroversi Amangkurat I dalam Sejarah Mataram Islam

Travel | BuddyKu | Kamis, 5 Oktober 2023 - 08:03
share

YOGYAKARTA, NETRALNEWS.COM - Setelah Sultan Agung mangkat, Amangkurat I menggantikannya dan berkuasa dari tahun 1646-1677 M. Iadicap telah menyebabkan kemunduran bagi Kesultanan Mataram seperti dikuti dari buku de Graaf berjudul Disentegrasi Mataram di Bawah Mangkurat I .

Dikenal sebagai Putra Mahkota dengan gelar Susuhunan Inglaga Mataram. Pada 1646 M, ia diangkat menjadi raja dengan proses yang tidak mudah karena bersaing dengan Pangeran Alit.

Amangkurat I memiliki nama lengkap yaitu Raden Mas Sayyidin kelahiran tahun 1619 M. Ia merupakan anak dari Sultan Agung dan Ratu Batang.

Di masa pemerintahan Amangkurat I, beberapa daerah yang dahulu dikuasai Mataram menjadi lepas di antaranya Jambi dan Gowa. Mereka tidak lagi mengakui kekuasaan Mataram. Amangkurat I kemudian mengirim utusan ke Gowa agar Sultan Hassanudin menghadap Amangkurat I namun ditolak mentah-mentah.

Sementara Jambi lebih memilih bekerja sama dengan VOC daripada Mataram. Bukti-bukti kuat terkait masa pemerintahan Amangkurat I di antaranya bisa dapat ditemukan dalam Babad Momana dan Babad Tanah Jawi.

Kondisi Pulau Jawa saat kepemimpinannya diwarnai perpecahan karena pemberontakan terjadi dimana-mana. Dampaknya, Cirebon harus lepas dari kekuasaan Mataram.Selain itu, juga berdampak perdagangan di pesisir yang alami kemunduran.

Dalam bidang ekonomi, sosok Amangkurat I mengubah aturan kebijakan dari Sultan Agung.Ia cenderung memaksakan pendapatnya sendiri dengan pertimbangan monopoli untuk kepentingan raja (Ricklefs, 2008).

Dalam soal percintaan, Amangkurat I memiliki catatan kelam di mana saat ia jatuh cinta dengan Nyi Truntum atau Ratu Malang. Dengan niat keji, Amangkurat I mengirim utusan untuk membunuh suami Ratu Malang yaitu Dalang Panjang Mas.

Sangat disayangkan, Ratu Malang kemudian jatuh sakit lalu meninggal. Amangkurat I sangat kecewa dan melampiaskan amarahnya dengan mengurung semua inang dan dayangdayang dengan tidak diberikan makan dan minum hingga meninggal.

Kemudian Amangkurat I menguburkan Ratu Malang di Gunung Kelir dan dibuatlah tembok keliling kompleks dari batu putih.

Topik Menarik